KOTA MALANG Guna mencetak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) go international, Universitas Negeri Malang (UM) menerjunkan belasan mahasiswa ke Probolinggo. Ada 18 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang mengikuti Program Doktor Ilmu Manajemen (PDIM) Company Visit ke tiga UMKM, Sabtu lalu (3/12).
Di antaranya dari Universitas Ciputra Surabaya, UIN Sunan Ampel Surabaya, Polinema, UB, IPM, UM, UIN Malang, Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Nolen Training Centre Lombok, Ponpes Daarul Huda litahfidil Qur’an Malang, Universitas Mataram, dan Universitas Panca Marga.
UMKM Probolinggo dipilih sebagai perbandingan perkembangan UMKM yang ada di daerah transit Kota Malang. Selain itu, dengan company visit ini diharapkan mampu memperkaya wawasan mahasiswa tentang manajemen UMKM.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah CV. Bambu Manis di Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. CV milik Saiful Haq yang juga ketua Citra Pengusaha Mandiri itu memproduksi gazebo, kursi, meja, dan handy craft. Pasarnya sudah Malaysia, Brunei, dan Singapura.
Kedua, Sale Pisang Barsah yang dimiliki Hj Wasilah di Desa Patemon, Kecamatan Krejengan. Tiap harinya menghabiskan 25 kilogram pisang ambon dan berlin. Terakhir, Batik Dewi Rengganis milik Ansori di Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan. Memproduksi batik tulis, lukis dan cap dengan metode tradisional sejak 2012 silam.”Semoga seluruh mahasiswa PDIM 2022 ini bisa lulus lebih cepat dan jadi pioner di tempatnya masingmasing,” ujar Koorprodi S2 dan S3 Manajemen UM Prof Dr Sudarmiatin MSi, kemarin. “Jika kita bisa terjun langsung dengan UMKM, maka semua panca Indera kita akan berfungsi lebih banyak,” tambahnya.

Melalui kegiatan ini, dia berharap mahasiswanya bisa terinspirasi untuk melakukan penelitian dan penulisan artikel tentang pemberdayaan UMKM yang menjadi ciri dari Prodi PDIM UM ini. (bes/dan)