Warteg Bungkus punya desain kemasan yang praktis dan tahan bocor. Foto: Imam Nasrodin/Radar Malang
KOTA MALANG – Warteg selama ini identik dengan kuliner tradisional yang ndeso. Tapi di tangan Alexander Soegio dan rekannya, warteg terasa lebih ‘kekinian’.
Menggunakan nama Warteg Bungkus, ada 30 varian menu yang ditawarkan. Disajikan sesuai permintaan konsumen.
Mulai dari sambel tongkol, cumi hitam, ayam bumbu rujak, tumis kecambah tahu, kangkung, sop dan aneka sayuran lainnya. “Kami juga melayani menu sesuai dengan keinginan konsumen. Ada beberapa instansi pemerintah yang pesan ke kami dengan menu tertentu,” kata Alex.
Alexander Soegio dan Fathir Ibnu Fajar memperkenalkan Warteg Bungkus. Foto: Imam Nasrodin/Radar Malang
Lalu, apa yang membuat Warteg Bungkus kekinian?
Yang pertama dari kemasan yang digunakan. Warteg Bungkus menggunakan desain, di mana bungkus bisa terbuka sepenuhnya dalam sekali langkah. “Tanpa ribet. Sekali buka langsung bisa makan. Juga tahan bocor kuahnya,” jelas pria asal Malang ini.
Lalu dari brand-nya. Pada tulisan Bungkus, rangkaian huruf ‘ng’ dibuat kecil. Sehingga sekilas, akan terbaca Bu Kus. “Sengaja, biar ada kesan (terbaca) Bu Kus. Seperti nama warteg,” kata Fathir Ibnu Fajar, yang juga owner Warteg Bungkus.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Warteg Bungkus dijual secara online dan offline. “Harganya relatif terjangkau. Hanya dengan Rp 19 ribu sudah bisa menikmati menu andalan kami,” imbuhnya.
Pewarta: Imam Nasrodin
KOTA MALANG – Warteg selama ini identik dengan kuliner tradisional yang ndeso. Tapi di tangan Alexander Soegio dan rekannya, warteg terasa lebih ‘kekinian’.
Menggunakan nama Warteg Bungkus, ada 30 varian menu yang ditawarkan. Disajikan sesuai permintaan konsumen.
Mulai dari sambel tongkol, cumi hitam, ayam bumbu rujak, tumis kecambah tahu, kangkung, sop dan aneka sayuran lainnya. “Kami juga melayani menu sesuai dengan keinginan konsumen. Ada beberapa instansi pemerintah yang pesan ke kami dengan menu tertentu,” kata Alex.
Alexander Soegio dan Fathir Ibnu Fajar memperkenalkan Warteg Bungkus. Foto: Imam Nasrodin/Radar Malang
Lalu, apa yang membuat Warteg Bungkus kekinian?
Yang pertama dari kemasan yang digunakan. Warteg Bungkus menggunakan desain, di mana bungkus bisa terbuka sepenuhnya dalam sekali langkah. “Tanpa ribet. Sekali buka langsung bisa makan. Juga tahan bocor kuahnya,” jelas pria asal Malang ini.
Lalu dari brand-nya. Pada tulisan Bungkus, rangkaian huruf ‘ng’ dibuat kecil. Sehingga sekilas, akan terbaca Bu Kus. “Sengaja, biar ada kesan (terbaca) Bu Kus. Seperti nama warteg,” kata Fathir Ibnu Fajar, yang juga owner Warteg Bungkus.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Warteg Bungkus dijual secara online dan offline. “Harganya relatif terjangkau. Hanya dengan Rp 19 ribu sudah bisa menikmati menu andalan kami,” imbuhnya.