RADAR MALANG – Polisi Jammu, India membawa ratusan warga etnis Rohingya ilegal yang lolos dari penganiayaan di Myanmar yang tinggal di Jammu dan Kashmir ke “pusat penahanan” Stadion Maulana Azad pada hari Sabtu (6/3) untuk proses verifikasi. Ada 155 imigran Rohingya imigran tidak memegang dokumen perjalanan yang sah sesuai undang-undang India.
“Dokumen kami diperiksa. Saya juga mengisi formulir di mana saya harus menulis detail saya,” kata seorang muslim Rohingya setelah keluar dari stadion seperti dilansir dari India Today, Senin (8/3).
155 orang Rohingya yang tidak dapat menunjukkan dokumen yang sah selama verifikasi akan dikirim ke penahanan Hiranagar di distrik Kathua, yang telah diubah menjadi pusat penampungan untuk Rohingya.
Sumber mengatakan, ini adalah langkah pertama untuk deportasi 155 orang Rohingya tersebut. Proses verifikasi kemungkinan akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang.
Sementara itu, kelompok masyarakat sipil di Jammu menyambut baik tindakan polisi terhadap Rohingya.
“Proses deportasi Rohingya sudah dimulai. Sudah lama menunggu tuntutan masyarakat Jammu agar Rohingya harus dideportasi. Hari ini, Polsek Jammu melakukan verifikasi terhadap Rohingya di stadion Maulana Azad. 155 di antaranya akan dikirim ke holding center di Kathua,” kata Brigjen (Purn.) Anil Gupta, Pakar Pertahanan.
“Saya menyambut baik tindakan yang telah diambil oleh Polisi Jammu dan Kashmir terhadap Rohingya. Saya senang akhirnya Rohingya yang tinggal secara ilegal di Jammu dapat diidentifikasi dan dikirim ke penampungan. Tapi tindakan itu tidak boleh dibatasi hanya 155 Rohingya. Ada ribuan Rohingya yang tinggal secara ilegal di Jammu,” kata Ankur Sharma, pengacara pengadilan tinggi kepada India Today.
Pada 2017, Menteri Utama Jammu dan Kashmir, Mehbooba Mufti mengatakan bahwa 5.700 Rohingya dan 322 warga negara asing lainnya tinggal di Jammu dan Kashmir. Saat memberikan jawaban tertulis di DPR, Mehbooba Mufti juga sempat mengatakan bahwa Rohingya tinggal di dua distrik, Jammu dan Samba.
Lebih dari 13.700 orang asing, termasuk warga Rohingya dan Bangladesh, menetap di distrik Jammu dan Samba, di mana populasi mereka telah meningkat lebih dari 6.000 antara tahun 2008 dan 2016.
Etnis Rohingya sendiri adalah minoritas muslim di Myanmar. Karena banyaknya penganiayaan Rohingya di negara mereka, banyak dari mereka memasuki India secara ilegal melalui Bangladesh dan berlindung di Jammu dan bagian lain India.
Penulis: Talitha Azmi F.