MALANG KOTA – Jajaran direksi ICT IHC berkunjung ke IHC Rumah Sakit Lavalette, kamis (9/3). Hadir dalam moment itu Komisaris ICT IHC Henry Setiadi, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PT Pertamina Bina Medika IHC Budi Raharjo Legowo dan Konsultan ICT Leontius Adhika Pradhana.
Selain meninjau perkembangan RS Lavalette, kunjungan ini juga dalam rangka peringatan hari ginjal sedunia.
Visite itu diawali dengan meninjau ruang hemodialisis. Ruangan ini merupakan salah satu layanan unggulan dari RS Lavalette, yang memiliki 71 mesin hemodialisa.
Setiap harinya ruang itu dipenuhi dengan pasien gagal ginjal yang jumlahnya mencapai 120 pasien dengan tiga shift. Lalu, dilanjutkan dengan meninjau Cancer Centre, kamar rawat inap, unit radioterapi, dan Urologi Centre.
|Baca Juga :
RS Lavalette Punya Tiga Layanan Center of Excellent (CoE)
Direktur IHC RS Lavalette dr Mariani I MMRS menyambut baik kehadiran jajaran direksi tersebut. Sebab dengan kunjungan itu, IHC RS Lavalette dapat mengembangkan fasilitas melalui dukungan dari ICT IHC.
“Mereka melihat hal-hal apa yang perlu di-support untuk pengembangan selanjutnya,”ujarnya. “Terutama terkait dengan mesin hemodialisa dan gedung,” tambahnya.
Selain kasus gagal ginjal, layanan yang ingin diwujudkan adalah Cancer Centre. RS Lavalette sendiri sudah memiliki gedung untuk terapi kanker.
Namun perlu adanya dukungan alat dari pusat. Salah satunya alat brakiterapi atau radioterapi internal. “Gedung sudah dipersiapkan, tinggal supprot alat dan mungkin diagnosis pendukung lainnya,” kata dia.
Sehingga, nantinya RS Lavalette dapat memberikan pelayanan one stop service bagi pasien. Masyarakat pun tidak perlu dirujuk ke rumah sakit lain untuk melakukan terapi kanker.
” Di Jatim hanya ada dua RS untuk terapi brakitrapi, dan di Malang hanya ada satu yang sejauh ini kami rujuk,”ucapnya.
Dia berharap agar support dari pusat dapat terealisasi. Dengan begitu, RS Lavalette memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat melalui fasilitas unggulan. (rof/nen)