26.2 C
Malang
Thursday, 23 March 2023

Marga Miracle untuk Caroline

 

RADAR MALANG – Seperti dua saudarinya, Caroline Trivena sebenarnya mendapat marga Malo di akhir namanya. Malo adalah nama keluarga dari pihak ayah.

Namun, akhirnya diubah menjadi Miracle. Itu karena sejak lahir, gadis cilik yang akrab disapa Olin tersebut sudah melalui perjalanan hidup yang sulit.

Lahir pada 15 Juni 2013, pihak keluarga baru mengetahui jika Olin memiliki kondisi yang berbeda. Dia tak bisa mengisap ASI karena ada sumbing di bagian dalam mulutnya.

Tak hanya itu, kadar bilirubin-nya pun tinggi. Olin juga mengalami pneumonia berat. Sehingga dia terpaksa harus ngamar di ruang perinatologi rumah sakit selama 30 hari.

Setelah dinyatakan pulih, keluarga membawa Olin pulang. Selama beberapa bulan, mereka tidak berpikir Olin mengalami gangguan kesehatan khusus. Hanya saja, dia memang kerap mengalami kejang.

”Cuma saya belum ngeh. Saya pikir kejang itu biasa. Apalagi saat hamil, hasil USG tidak menunjukkan kalau Olin bermasalah,” kata ibunya, Lea Handayani Ginting.

Baca Juga : Anak dengan Penyakit Langka, Sering Ditolak, Lirik Home Schooling.

Memasuki usia 10 bulan, kejang pada Olin masih berlangsung. Karena khawatir,  Lea mendapat saran dari adiknya untuk membawa Olin ke dokter.

Dari dokter, Lea kemudian tahu kalau kejang yang dialami Olin bukan kondisi yang bisa disepelekan. Sebab, kejang itu disebabkan epilepsi.

Hingga usianya 3 tahun, kondisi Olin tak kunjung membaik. Saat itu, bungsu dari tiga bersaudara itu kembali menginap di rumah sakit selama dua pekan.

Itu setelah Olin mengalami pneumonia berat dan sesak. Dari pemeriksaan dokter, diketahui kalau jantung Olin berada di sebelah kanan.

Jantungnya juga mengalami pembengkakan, sehingga membuat dia sesak napas. Selain itu, bentuk kepalanya juga kecil jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Berat badannya pun termasuk kategori gizi buruk.

”Dokter berusaha mengobati pneumonia dan gizi buruknya. Lalu, ada dokter lain yang mengamati kalau alis Olin menyambung dan kepalanya yang kecil,” kata Lea. (Bersambung ke halaman selanjutnya)

 

RADAR MALANG – Seperti dua saudarinya, Caroline Trivena sebenarnya mendapat marga Malo di akhir namanya. Malo adalah nama keluarga dari pihak ayah.

Namun, akhirnya diubah menjadi Miracle. Itu karena sejak lahir, gadis cilik yang akrab disapa Olin tersebut sudah melalui perjalanan hidup yang sulit.

Lahir pada 15 Juni 2013, pihak keluarga baru mengetahui jika Olin memiliki kondisi yang berbeda. Dia tak bisa mengisap ASI karena ada sumbing di bagian dalam mulutnya.

Tak hanya itu, kadar bilirubin-nya pun tinggi. Olin juga mengalami pneumonia berat. Sehingga dia terpaksa harus ngamar di ruang perinatologi rumah sakit selama 30 hari.

Setelah dinyatakan pulih, keluarga membawa Olin pulang. Selama beberapa bulan, mereka tidak berpikir Olin mengalami gangguan kesehatan khusus. Hanya saja, dia memang kerap mengalami kejang.

”Cuma saya belum ngeh. Saya pikir kejang itu biasa. Apalagi saat hamil, hasil USG tidak menunjukkan kalau Olin bermasalah,” kata ibunya, Lea Handayani Ginting.

Baca Juga : Anak dengan Penyakit Langka, Sering Ditolak, Lirik Home Schooling.

Memasuki usia 10 bulan, kejang pada Olin masih berlangsung. Karena khawatir,  Lea mendapat saran dari adiknya untuk membawa Olin ke dokter.

Dari dokter, Lea kemudian tahu kalau kejang yang dialami Olin bukan kondisi yang bisa disepelekan. Sebab, kejang itu disebabkan epilepsi.

Hingga usianya 3 tahun, kondisi Olin tak kunjung membaik. Saat itu, bungsu dari tiga bersaudara itu kembali menginap di rumah sakit selama dua pekan.

Itu setelah Olin mengalami pneumonia berat dan sesak. Dari pemeriksaan dokter, diketahui kalau jantung Olin berada di sebelah kanan.

Jantungnya juga mengalami pembengkakan, sehingga membuat dia sesak napas. Selain itu, bentuk kepalanya juga kecil jika dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Berat badannya pun termasuk kategori gizi buruk.

”Dokter berusaha mengobati pneumonia dan gizi buruknya. Lalu, ada dokter lain yang mengamati kalau alis Olin menyambung dan kepalanya yang kecil,” kata Lea. (Bersambung ke halaman selanjutnya)

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru