MALANG KOTA – Satu lagi nyawa melayang di jalanan Kota Malang. Dian Satria Belgisa, 20, mengembuskan napas terakhir akibat kecelakaan di Mayjen Sungkono, Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kamis jelang tengah malam (16/3). Pemuda asal Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang itu meninggal setelah motor yang dia kendarai bertabrakan dengan mobil dari arah berlawanan.
Kecelakaan yang terjadi pada pukul 22.40 itu sebenarnya melibatkan tiga kendaraan. Dian mengendarai sepeda motor Honda GL Max 125 dengan nomor polisi N 2375 HL. Lawannya adalah Daihatsu Sigra N 1056 AU yang dikendarai Gusti, asal Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang. Satu kendaraan lagi yang terlibat, yakni Toyota Fortuner L 1617 FC dengan pengendara Ahmad Devara, warga Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang.
Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polresta Malang Kota Iptu Yulian Putra mengatakan, tabrakan awal terjadi antara Honda GL dengan Daihatsu Sigra. Depan ketemu depan. Kemudian berimbas pada Toyota Fortuner yang ada di belakang Sigra.
”Daihatsu Sigra dan Toyota Fortuner itu berjalan hampir beriringan di lajur yang sama. Dari arah Kecamatan Kedungkandang ke Bululawang,” terang dia.
Pada saat bersamaan, Dian memacu motor dengan cukup kencang dari arah berlawanan. Tiba-tiba motor tersebut oleng ke arah kanan dan masuk ke jalur yang berlawanan. Tabrakan adu banteng antara GL Max dan Sigra pun tak terhindarkan. Disusul Fortuner menabrak Sigra akibat mendadak berhenti. ”Kami menduga pengendara motor itu hilang konsentrasi,” imbuh dia.
Dian yang tidak mengenakan helm mengalami luka parah di bagian kepala. Dia sempat dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), namun meninggal saat menjalani perawatan.
Sepeda motor milik Dian pun boleh dibilang hancur. Ban depan dan belakang, berikut peredam kejut dan setang kemudinya rusak parah. Bahkan sadel motor itu sampai terlepas. Sementara mobil Daihatsu dan Fortuner sama-sama mengalami kerusakan di bagian kap mesin. (biy/fat)
MALANG KOTA – Satu lagi nyawa melayang di jalanan Kota Malang. Dian Satria Belgisa, 20, mengembuskan napas terakhir akibat kecelakaan di Mayjen Sungkono, Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kamis jelang tengah malam (16/3). Pemuda asal Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang itu meninggal setelah motor yang dia kendarai bertabrakan dengan mobil dari arah berlawanan.
Kecelakaan yang terjadi pada pukul 22.40 itu sebenarnya melibatkan tiga kendaraan. Dian mengendarai sepeda motor Honda GL Max 125 dengan nomor polisi N 2375 HL. Lawannya adalah Daihatsu Sigra N 1056 AU yang dikendarai Gusti, asal Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang. Satu kendaraan lagi yang terlibat, yakni Toyota Fortuner L 1617 FC dengan pengendara Ahmad Devara, warga Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang.
Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polresta Malang Kota Iptu Yulian Putra mengatakan, tabrakan awal terjadi antara Honda GL dengan Daihatsu Sigra. Depan ketemu depan. Kemudian berimbas pada Toyota Fortuner yang ada di belakang Sigra.
”Daihatsu Sigra dan Toyota Fortuner itu berjalan hampir beriringan di lajur yang sama. Dari arah Kecamatan Kedungkandang ke Bululawang,” terang dia.
Pada saat bersamaan, Dian memacu motor dengan cukup kencang dari arah berlawanan. Tiba-tiba motor tersebut oleng ke arah kanan dan masuk ke jalur yang berlawanan. Tabrakan adu banteng antara GL Max dan Sigra pun tak terhindarkan. Disusul Fortuner menabrak Sigra akibat mendadak berhenti. ”Kami menduga pengendara motor itu hilang konsentrasi,” imbuh dia.
Dian yang tidak mengenakan helm mengalami luka parah di bagian kepala. Dia sempat dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), namun meninggal saat menjalani perawatan.
Sepeda motor milik Dian pun boleh dibilang hancur. Ban depan dan belakang, berikut peredam kejut dan setang kemudinya rusak parah. Bahkan sadel motor itu sampai terlepas. Sementara mobil Daihatsu dan Fortuner sama-sama mengalami kerusakan di bagian kap mesin. (biy/fat)
