22 C
Malang
Sunday, 4 June 2023

Warga Jodipan Tertipu Beli Motor Murah di Medsos

 

MALANG KOTA – Harga murah kerap membuat orang tertipu. Itu pula yang dialami Indra Rachman Syah, 26, saat membeli motor yang ditawarkan melalui Facebook. Bukannya mendapat motor impian, warga Jalan Gatot Subroto Gang III, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing itu harus kehilangan uang Rp 10,1 juta.

Wajah Indra tampak gelisah ketika ditemui di kantin samping Mapolresta Malang Kota Jumat (17/3), pukul 12.30. Dia menanti dipanggil kembali oleh penyidik untuk melengkapi berkas laporan penipuan. ”Saya sudah di Polresta sejak pukul 09.00. Ini menunggu dipanggil lagi,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Malang.

Indra menceritakan, pada 12 Maret 2023, sekitar pukul 08.30, dia mengamati deretan foto motor yang terpajang di marketplace Facebook. Matanya langsung tertuju pada foto Yamaha Nmax tahun 2019 berwarna putih abu-abu. Tertarik untuk membeli, Indra langsung mengirim pesan kepada pemilik akun yang menjual motor tersebut.

“Akun itu bernama Irwadi, mengaku asal Kota Bandung. Tapi yang dijual motor pelat N Malang Kota,” papar dia. Singkat cerita, Indra langsung mendapatkan nomor WhatsApp terduga pelaku. Akun tersebut lantas membuka harga Rp 19 juta. Indra kemudian melakukan nego sampai ketemu harga Rp 18,1 juta.

”Rencananya, pembayaran ditransfer tiga kali. Transfer awal sebesar Rp 8 juta ke rekening atas nama Yeni Nofiyanah. Pada saat pelunasan, rekening berganti menjadi atas nama Rahmat Taupik,” ujar Indra.

Hari itu, Indra sudah mentransfer uang sebanyak Rp 10,1 juta. Pelaku sempat mengirimkan sebuah video. Isinya menunjukkan motor yang dibeli Indra sedang dikemas dan masuk ke dalam kontainer. Sebuah nomor resi pun diterima, tanda motor sedang dikirim.

Namun motor itu tak kunjung datang hingga 14 Maret 2023. Indra pun mulai gelisah. Dia lantas kantor ekspedisi yang tertulis dalam nomor resi pengiriman. Ternyata, nomor resi tersebut tidak pernah ada dan diduga palsu. ”Saya cek ulang di Facebook, akun yang menjual motor itu sudah berganti nama menjadi Wildan Farich. Nomor ponsel yang ada juga tidak dapat dihubungi,” terangnya.

Dengan barang bukti screenshot transaksi, nama akun Facebook (yang baru), dan isi percakapan dengan terduga pelaku, Indra terpaksa h membuat laporan ke Satreskrim Polresta Malang Kota. Dia hanya bisa berharap pelaku penipuan itu tertangkap karena sangat meresahkan. (biy/fat)

 

MALANG KOTA – Harga murah kerap membuat orang tertipu. Itu pula yang dialami Indra Rachman Syah, 26, saat membeli motor yang ditawarkan melalui Facebook. Bukannya mendapat motor impian, warga Jalan Gatot Subroto Gang III, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing itu harus kehilangan uang Rp 10,1 juta.

Wajah Indra tampak gelisah ketika ditemui di kantin samping Mapolresta Malang Kota Jumat (17/3), pukul 12.30. Dia menanti dipanggil kembali oleh penyidik untuk melengkapi berkas laporan penipuan. ”Saya sudah di Polresta sejak pukul 09.00. Ini menunggu dipanggil lagi,” ujarnya kepada Jawa Pos Radar Malang.

Indra menceritakan, pada 12 Maret 2023, sekitar pukul 08.30, dia mengamati deretan foto motor yang terpajang di marketplace Facebook. Matanya langsung tertuju pada foto Yamaha Nmax tahun 2019 berwarna putih abu-abu. Tertarik untuk membeli, Indra langsung mengirim pesan kepada pemilik akun yang menjual motor tersebut.

“Akun itu bernama Irwadi, mengaku asal Kota Bandung. Tapi yang dijual motor pelat N Malang Kota,” papar dia. Singkat cerita, Indra langsung mendapatkan nomor WhatsApp terduga pelaku. Akun tersebut lantas membuka harga Rp 19 juta. Indra kemudian melakukan nego sampai ketemu harga Rp 18,1 juta.

”Rencananya, pembayaran ditransfer tiga kali. Transfer awal sebesar Rp 8 juta ke rekening atas nama Yeni Nofiyanah. Pada saat pelunasan, rekening berganti menjadi atas nama Rahmat Taupik,” ujar Indra.

Hari itu, Indra sudah mentransfer uang sebanyak Rp 10,1 juta. Pelaku sempat mengirimkan sebuah video. Isinya menunjukkan motor yang dibeli Indra sedang dikemas dan masuk ke dalam kontainer. Sebuah nomor resi pun diterima, tanda motor sedang dikirim.

Namun motor itu tak kunjung datang hingga 14 Maret 2023. Indra pun mulai gelisah. Dia lantas kantor ekspedisi yang tertulis dalam nomor resi pengiriman. Ternyata, nomor resi tersebut tidak pernah ada dan diduga palsu. ”Saya cek ulang di Facebook, akun yang menjual motor itu sudah berganti nama menjadi Wildan Farich. Nomor ponsel yang ada juga tidak dapat dihubungi,” terangnya.

Dengan barang bukti screenshot transaksi, nama akun Facebook (yang baru), dan isi percakapan dengan terduga pelaku, Indra terpaksa h membuat laporan ke Satreskrim Polresta Malang Kota. Dia hanya bisa berharap pelaku penipuan itu tertangkap karena sangat meresahkan. (biy/fat)

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru