22 C
Malang
Sunday, 4 June 2023

Perempuan Pengidap Vertigo Tewas Tertabrak KA di Malang

 

MALANG KOTA – Lintasan kereta api di Kota Malang kembali memakan korban. Perempuan bernama Siti, 56, meninggal dunia setelah tertabrak KA Brawijaya.

Dia terhantam di lintasan yang menghubungkan antara Kelurahan Ciptomulyo Gang 10 dan kelurahan Gadang Gang 4, kemarin pagi.

Tak ada dugaan korban mengakhiri hidupnya dengan sengaja. Namun dia diketahui mengidap penyakit vertigo.

Kapolsek Sukun Kompol Nyoto Gelar menjelaskan, korban adalah warga Jalan Kolonel Sugiono Gang 10A, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun.

Dia tertabrak kereta api sekitar pukul 04.55. ”Kondisi di sekitar lokasi kejadian saat itu masih sangat sepi,” ujarnya.

Berdasar keterangan saksi mata, pagi itu Siti tampak menyeberang KA dari sisi timur ke barat.

Baca Juga : Kecelakaan di Simpang Borobudur Tewaskan Satu Orang, Ini Sebabnya. 

Tanpa dia sadari, dari arah selatan ada KA Brawijaya jurusan Jakarta (Gambir) – Semarang (Tawang) – Malang (Kota Baru) yang melaju kencang.

Nyoto mengakui bahwa di lokasi kejadian itu kurang penerangan. Hanya ada pendaran cahaya dari lampu rumah-rumah penduduk.

Meski begitu, sorot lampu dari lokomotif CC206 13 80 Depo Induk CPN yang menarik KA dengan nomor grafik perjalanan KA 74 itu seharusnya bisa mencegah petaka.

Masinis yang melihat Siti berada di atas rel pun berkali-kali membunyikan klakson. Namun Siti tidak segera menyingkir keluar rel.

”Kemungkinan korban terlambat menyadari ada kereta api hendak lewat,” imbuh mantan Kapolsek Bumiaji Polres Batu itu.

Tubuh Siti pun tertabrak mesin raksasa buatan General Electric (GE) itu hingga terpotong menjadi dua. (Bersambung ke halaman selanjutnya)

 

MALANG KOTA – Lintasan kereta api di Kota Malang kembali memakan korban. Perempuan bernama Siti, 56, meninggal dunia setelah tertabrak KA Brawijaya.

Dia terhantam di lintasan yang menghubungkan antara Kelurahan Ciptomulyo Gang 10 dan kelurahan Gadang Gang 4, kemarin pagi.

Tak ada dugaan korban mengakhiri hidupnya dengan sengaja. Namun dia diketahui mengidap penyakit vertigo.

Kapolsek Sukun Kompol Nyoto Gelar menjelaskan, korban adalah warga Jalan Kolonel Sugiono Gang 10A, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun.

Dia tertabrak kereta api sekitar pukul 04.55. ”Kondisi di sekitar lokasi kejadian saat itu masih sangat sepi,” ujarnya.

Berdasar keterangan saksi mata, pagi itu Siti tampak menyeberang KA dari sisi timur ke barat.

Baca Juga : Kecelakaan di Simpang Borobudur Tewaskan Satu Orang, Ini Sebabnya. 

Tanpa dia sadari, dari arah selatan ada KA Brawijaya jurusan Jakarta (Gambir) – Semarang (Tawang) – Malang (Kota Baru) yang melaju kencang.

Nyoto mengakui bahwa di lokasi kejadian itu kurang penerangan. Hanya ada pendaran cahaya dari lampu rumah-rumah penduduk.

Meski begitu, sorot lampu dari lokomotif CC206 13 80 Depo Induk CPN yang menarik KA dengan nomor grafik perjalanan KA 74 itu seharusnya bisa mencegah petaka.

Masinis yang melihat Siti berada di atas rel pun berkali-kali membunyikan klakson. Namun Siti tidak segera menyingkir keluar rel.

”Kemungkinan korban terlambat menyadari ada kereta api hendak lewat,” imbuh mantan Kapolsek Bumiaji Polres Batu itu.

Tubuh Siti pun tertabrak mesin raksasa buatan General Electric (GE) itu hingga terpotong menjadi dua. (Bersambung ke halaman selanjutnya)

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru