21.3 C
Malang
Monday, 5 June 2023

Dua Tempat Terduga Teroris Digeledah, Penghuni Rumah Warga Surabaya

MALANG RAYA – Dua lokasi di Kabupaten Malang dan Kota Malang disambangi Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, kemarin. Yang pertama di RT 7, RW 2, Jalan Diponegoro, Kelurahan Lawang, Kecamatan Lawang. Lokasi kedua di RT 1, RW 4, Jalan Labu, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang.

Tujuan Tim Densus 88 datang ke dua lokasi itu untuk mencari barang bukti tambahan dari dua terduga teroris. Yakni TR dan YR. Keduanya sudah diamankan petugas, Selasa malam (23/5).

Penggeledahan pertama dilakukan di kediaman TR, di Kecamatan Lawang, sekitar pukul 12.00. Dari pantauan Jawa Pos Radar Malang, Tim Densus yang membawa tiga mobil dari Jakarta awalnya berkumpul di Polsek Lawang. Setelah berkoordinasi, mereka bergegas menuju lokasi.

Lokasi rumah yang menjadi sasaran petugas berada di tepi jalan. Pagarnya berwarna biru. Di sekitar rumah itu, setidaknya ada empat rumah lainnya. Terdapat tulisan ’Rutaba’ di depan rumah TR. Penggeledahan di sana berlangsung sekitar satu jam.

Hadi, penjaga rumah TR menceritakan jika polisi telah membawa sejumlah barang bukti. ”Ada buku tabungan dan paspor,” sebut pria berusia 83 tahun itu. Dia mengaku tak tahu tentang kabar penangkapan TR. ”Saya kira tadi ada yang mau urusan jual beli mobil dan motor. Karena kesehariannya dia (TR) bekerja sebagai penjual (makelar) mobil,” imbuh dia.

Dia mengatakan jika alamat TR sesuai KTP di Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya. Di situ juga lah tempat tinggal orang tuanya. Meski begitu, TR lumayan sering pulang ke Lawang. Dan, ketika ke Lawang TR sering membawa mobil dari berbagai daerah.

Hadi mengaku jika terakhir kali TR berpamitan kepadanya Minggu sore (21/5). Rumah di Lawang itu, ditambahkan Hadi, biasa digunakan untuk tempat mengaji anak-anak pada pagi hari. ”Pukul 10.00 biasanya, anak-anaknya jauh-jauh, ada yang dari Kalianyar, ada yang dari Bedali, Lawang,” ujar dia.

Fatimah, 53, salah satu warga sekitar mengatakan jika sebulan lalu ada rombongan perempuan yang masuk ke dalam rumah. ”Rombongannya satu mobil, perempuan semua dan memakai cadar warna hitam,” kata perempuan yang berjualan es kelapa muda di depan rumah TR.

Fatimah mengaku jika TR juga sering membeli minuman di warungnya. ”Cuma minum saja, biasanya sepuluh menit, kemudian kembali lagi,” imbuh dia. Di lingkungan sekitar rumahnya, TR dikenal jarang bersosialisasi dengan tetangganya.

Setelah dari kediaman TR, Tim Densus 88 lanjut menggeledah rumah YR di Jalan Labu, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, sekitar pukul 16.00. Berdasar informasi yang diterima koran ini, YR juga sudah ditangkap Selasa malam (23/5).

Rumah yang ditinggali YR berada di dekat PPTQ Putri Huurun’Iin. Selain menggeledah rumah YR, polisi juga mengecek bangunan kecil bekas warung di tepi jalan. Polisi juga sempat masuk ke area pondok pesantren. ”Yang dibawa laptop sama uang sekitar Rp 300 ribu,” kata Holik, Ketua RW 4.

CARI BUKTI TAMBAHAN: Penggeledahan kedua dilakukan di Jalan Labu, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang. Selain rumah, polisi juga menyambangi pondok pesantren di sana. (DARMONO / RADAR MALANG)

Dia mengaku tidak tahu persis kabar tentang tertangkapnya YR. Holik baru tahu setelah banyak polisi yang datang ke wilayahnya. Di depan awak media, dia juga memastikan bila YR bukan warga asli sana. ”Baru tiga hari (tinggal) di sini, tinggalnya memang di kontrakan depan pondok itu,” kata dia.

Berdasar keterangan yang diperolehnya, YR pernah mengenalkan diri sebagai warga Kabupaten Blitar dan Tulungagung. Padahal aslinya Surabaya. Keterangan tentang domisilinya itu diketahui saat YR melamar pekerjaan di pabrik roti milik pondok pesantren di sana.

Hingga kini, baik TR dan YR masih berada dalam penahanan khusus di Rutan Dirtahti Polda Jatim. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto yang dikonfirmasi koran ini belum bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang dua terduga teroris itu. ”Itu ranah densus, semoga nanti diinfokan kalau sudah beres,” kata dia melalui pesan singkat WhatsApp (WA) kepada wartawan koran ini.

Dari informasi yang diterima Jawa Pos Radar Malang, YR kabarnya punya keterlibatan dengan Jamaah Islamiyah (JI). Sedangkan TR diketahui pernah mengikuti pelatihan militer di Suriah. (biy/by)

MALANG RAYA – Dua lokasi di Kabupaten Malang dan Kota Malang disambangi Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, kemarin. Yang pertama di RT 7, RW 2, Jalan Diponegoro, Kelurahan Lawang, Kecamatan Lawang. Lokasi kedua di RT 1, RW 4, Jalan Labu, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang.

Tujuan Tim Densus 88 datang ke dua lokasi itu untuk mencari barang bukti tambahan dari dua terduga teroris. Yakni TR dan YR. Keduanya sudah diamankan petugas, Selasa malam (23/5).

Penggeledahan pertama dilakukan di kediaman TR, di Kecamatan Lawang, sekitar pukul 12.00. Dari pantauan Jawa Pos Radar Malang, Tim Densus yang membawa tiga mobil dari Jakarta awalnya berkumpul di Polsek Lawang. Setelah berkoordinasi, mereka bergegas menuju lokasi.

Lokasi rumah yang menjadi sasaran petugas berada di tepi jalan. Pagarnya berwarna biru. Di sekitar rumah itu, setidaknya ada empat rumah lainnya. Terdapat tulisan ’Rutaba’ di depan rumah TR. Penggeledahan di sana berlangsung sekitar satu jam.

Hadi, penjaga rumah TR menceritakan jika polisi telah membawa sejumlah barang bukti. ”Ada buku tabungan dan paspor,” sebut pria berusia 83 tahun itu. Dia mengaku tak tahu tentang kabar penangkapan TR. ”Saya kira tadi ada yang mau urusan jual beli mobil dan motor. Karena kesehariannya dia (TR) bekerja sebagai penjual (makelar) mobil,” imbuh dia.

Dia mengatakan jika alamat TR sesuai KTP di Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya. Di situ juga lah tempat tinggal orang tuanya. Meski begitu, TR lumayan sering pulang ke Lawang. Dan, ketika ke Lawang TR sering membawa mobil dari berbagai daerah.

Hadi mengaku jika terakhir kali TR berpamitan kepadanya Minggu sore (21/5). Rumah di Lawang itu, ditambahkan Hadi, biasa digunakan untuk tempat mengaji anak-anak pada pagi hari. ”Pukul 10.00 biasanya, anak-anaknya jauh-jauh, ada yang dari Kalianyar, ada yang dari Bedali, Lawang,” ujar dia.

Fatimah, 53, salah satu warga sekitar mengatakan jika sebulan lalu ada rombongan perempuan yang masuk ke dalam rumah. ”Rombongannya satu mobil, perempuan semua dan memakai cadar warna hitam,” kata perempuan yang berjualan es kelapa muda di depan rumah TR.

Fatimah mengaku jika TR juga sering membeli minuman di warungnya. ”Cuma minum saja, biasanya sepuluh menit, kemudian kembali lagi,” imbuh dia. Di lingkungan sekitar rumahnya, TR dikenal jarang bersosialisasi dengan tetangganya.

Setelah dari kediaman TR, Tim Densus 88 lanjut menggeledah rumah YR di Jalan Labu, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, sekitar pukul 16.00. Berdasar informasi yang diterima koran ini, YR juga sudah ditangkap Selasa malam (23/5).

Rumah yang ditinggali YR berada di dekat PPTQ Putri Huurun’Iin. Selain menggeledah rumah YR, polisi juga mengecek bangunan kecil bekas warung di tepi jalan. Polisi juga sempat masuk ke area pondok pesantren. ”Yang dibawa laptop sama uang sekitar Rp 300 ribu,” kata Holik, Ketua RW 4.

CARI BUKTI TAMBAHAN: Penggeledahan kedua dilakukan di Jalan Labu, Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang. Selain rumah, polisi juga menyambangi pondok pesantren di sana. (DARMONO / RADAR MALANG)

Dia mengaku tidak tahu persis kabar tentang tertangkapnya YR. Holik baru tahu setelah banyak polisi yang datang ke wilayahnya. Di depan awak media, dia juga memastikan bila YR bukan warga asli sana. ”Baru tiga hari (tinggal) di sini, tinggalnya memang di kontrakan depan pondok itu,” kata dia.

Berdasar keterangan yang diperolehnya, YR pernah mengenalkan diri sebagai warga Kabupaten Blitar dan Tulungagung. Padahal aslinya Surabaya. Keterangan tentang domisilinya itu diketahui saat YR melamar pekerjaan di pabrik roti milik pondok pesantren di sana.

Hingga kini, baik TR dan YR masih berada dalam penahanan khusus di Rutan Dirtahti Polda Jatim. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto yang dikonfirmasi koran ini belum bisa memberikan informasi lebih lanjut tentang dua terduga teroris itu. ”Itu ranah densus, semoga nanti diinfokan kalau sudah beres,” kata dia melalui pesan singkat WhatsApp (WA) kepada wartawan koran ini.

Dari informasi yang diterima Jawa Pos Radar Malang, YR kabarnya punya keterlibatan dengan Jamaah Islamiyah (JI). Sedangkan TR diketahui pernah mengikuti pelatihan militer di Suriah. (biy/by)

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru