RADAR MALANG – Imlek menjadi momen berkumpul bersama keluarga besar. Karena itu, banyak menu khas yang tersaji di meja makan untuk keluarga besar. Ada beberapa makanan yang wajib tersaji saat perayaan Imlek karena dianggap membawa keberuntungan.
Melansir dari honolulumagazine, pada Kamis (11/2), berikut beberapa makanan khas yang akan selalu ada pada perayaan Imlek.
1. Gau

Gau merupakan makanan manis yang terbuat dari tepung beras ketan dan biasanya berbentuk bulat serta dibungkus dengan kertas merah. Gau atau nian gao digunakan sebagai persembahan kepada para dewa sejak lama, tetapi menjadi populer sebagai suguhan khusus yang terkait dengan festival Tahun Baru Imlek. Kata gao berarti “tinggi” , dimana hal ini melambangkan keinginan untuk sukses, atau pergi lebih tinggi setiap tahun.
2. Ikan Utuh

Dalam bahasa Mandarin, pengucapan “ikan” sama dengan kata “surplus”. Secara simbolis, menyajikan ikan utuh di meja pada saat Imlek menandakan bahwa adanya keinginan untuk mendapatkan kekayaan atau makanan yang berlimpah.
3. Dumplings

Dumpling merupakan makanan yang terbuat dari pangsit rebus yang dibentuk menyerupai ingot oval berbentuk perahu, mata uang yang digunakan di Kekaisaran Cina. Menurut tradisi, semakin banyak Anda memakan dumpling tersebut selama Imlek, makan Anda semakin banyak pula uang yang Anda hasilkan pada tahun itu.
4. Mie Panjang Umur

Pada Tahun Baru Imlek, makan mi panjang melambangkan umur panjang. Secara tradisional, mi panjang umur lebih panjang dari mi biasa dan disajikan tanpa dipotong. Mi panjang umur dapat diolah dengan cara direbus ataupun digoreng yang kemudian disajikan sebagai mi kue.
5. Jeruk, jeruk keprok dan pomelo

Jeruk merupakan salah satu hidangan yang dapat disajikan di atas meja pada saat perayaan Tahun Baru Imlek. Anda dapat membeli beberapa jeruk, jeruk keprok, ataupun pomelo. Lantaran Jeruk memiliki arti tersendiri bagi masyarakat Tionghoa, khususnya pada saat perayaan Imlek. Bentuk yang bulat melambangkan arti sebuah kemakmuran. Serta warna jingga juga melambangkan arti kekayaan.
Penulis : Anggi Dianing