22 C
Malang
Sunday, 4 June 2023

Pastikan Broadcast Berisi Nanas Sembuhkan Kanker Hanya Hoax

MALANG KOTA – Beberapa waktu terakhir, sebagian masyarakat mendapat pesan sebaran (broadcst) di Whatsapp dengan pesan berjudul ”Nanas 10.000 X Lebih Kuat dari Khemoterapi”. Pada pesan itu, nama staf Departemen Bedah Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) dr Soelihanto diseret sebagai penulis.

Namun, pesan itu dibantah tegas Ketua Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan FK UB dr Holipah PhD. Informasi itu merupakan berita bohong alias hoax. Holipah menyebut penulis yang tercantum dalam pesan itu bukanlah sivitas akademika UB.

”Kami sudah lakukan penelusuran atas nama penulis. Ternyata tidak ada pada catatan kami,” tegas dia, kemarin.

Tidak hanya itu, Holipah juga melakukan penelusuran pada sistem data Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA). Dia juga memastikan dr Soelihanto bukan termasuk sivitas hospitalia RSSA. Holipah berpesan agar masyarakat lebih bijak dalam memanfaatkan media sosial.

Misalnya saat menerima pesan yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

”Saya harap masyarakat bisa menahan jarinya untuk tidak menyebarkan pesan tersebut,” ucapnya. Sehingga, kejadian serupa tidak akan terulang lagi.

Di samping itu, informasi yang salah itu bisa segera dihentikan.

”Ini merupakan upaya kami untuk meluruskan tulisan-tulisan yang kurang tepat tersebut agar masyarakat tidak berlanjut ke semua orang,” imbuhnya.

Terkait informasi air nanas panas yang dapat membunuh kuman, racun, dan kanker dari dalam tubuh, Holipah menyebut belum ada penelitian yang spesifik menjelaskan asumsi tersebut. Termasuk jantung buah nanas yang memiliki khasiat 10 ribu kali lipat sebagai pengganti kemoterapi. (dre/adn)

MALANG KOTA – Beberapa waktu terakhir, sebagian masyarakat mendapat pesan sebaran (broadcst) di Whatsapp dengan pesan berjudul ”Nanas 10.000 X Lebih Kuat dari Khemoterapi”. Pada pesan itu, nama staf Departemen Bedah Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) dr Soelihanto diseret sebagai penulis.

Namun, pesan itu dibantah tegas Ketua Pengelola Sistem Informasi dan Kehumasan FK UB dr Holipah PhD. Informasi itu merupakan berita bohong alias hoax. Holipah menyebut penulis yang tercantum dalam pesan itu bukanlah sivitas akademika UB.

”Kami sudah lakukan penelusuran atas nama penulis. Ternyata tidak ada pada catatan kami,” tegas dia, kemarin.

Tidak hanya itu, Holipah juga melakukan penelusuran pada sistem data Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA). Dia juga memastikan dr Soelihanto bukan termasuk sivitas hospitalia RSSA. Holipah berpesan agar masyarakat lebih bijak dalam memanfaatkan media sosial.

Misalnya saat menerima pesan yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

”Saya harap masyarakat bisa menahan jarinya untuk tidak menyebarkan pesan tersebut,” ucapnya. Sehingga, kejadian serupa tidak akan terulang lagi.

Di samping itu, informasi yang salah itu bisa segera dihentikan.

”Ini merupakan upaya kami untuk meluruskan tulisan-tulisan yang kurang tepat tersebut agar masyarakat tidak berlanjut ke semua orang,” imbuhnya.

Terkait informasi air nanas panas yang dapat membunuh kuman, racun, dan kanker dari dalam tubuh, Holipah menyebut belum ada penelitian yang spesifik menjelaskan asumsi tersebut. Termasuk jantung buah nanas yang memiliki khasiat 10 ribu kali lipat sebagai pengganti kemoterapi. (dre/adn)

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru