25.5 C
Jakarta
Wednesday, June 7, 2023

Anniversary ke-18, AntiQue Batik Kenalkan Batik dan Tenun Topeng Malang

MALANG KOTA – AntiQue Batik merayakan anniversary-nya yang ke 18, Sabtu (18/3). Moment hari jadi yang berlangsung di Atria Hotel itu dihadiri beberapa komunitas perempuan.

Di antaranya IWAPI (Ikatan Pengusahaan Wanita Indonesia) Malang, KCB (Komunitas Cinta Berkain Malang Raya), DVictoria, Ladies Beauty Malang, AMM, hingga Paguyuban Kakang- Mbakyu Kota Malang.

Owner sekaligus designer AntiQue Batik, Trya Febianie mengatakan, seiring bertambahnya usia yang semakin matang, AntiQue Batik tidak akan pernah berhenti berinovasi dan menelurkan kreativitas baru.

Dengan begitu, koleksi-koleksi yang dihasilkan tetap mengikuti trend mode yang kekinian. Harapannya, tetap dapat diterima oleh masyarakat sekaligus menjadi pionir-nya batik di Malang.

“Kami akan terus mengikuti tren agar tidak tenggelam ditelan jaman. Semoga selalu melekat di hati masyarakat dengan produk-produk terbaru yang selalu ditunggu oleh masyarakat,”kata dia.

Masih dalam rangkaian anniversary ke-18, AntiQue Batik juga meluncurkan produk barunya. Yaitu batik dan tenun Topeng Malang dengan menonjolkan ornamen pesona Malang. Seperti Kampung Warna-Warni, Candi Singosari hingga Kayu Tangan Heritage.

Produk lain yang juga dikenalkan adalah Sensoji (denim batik) dengan inovasi pewarna dari limbah kopi. Hal itu terinspirasi dari banyaknya cafe-cafe atau pun tempat ngopi di Kota Malang. Tak disangka, warna-warna yang dihasilkan dari limbah kopi itu cukup unik.

Anniversary itu juga dihadiri oleh Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi. Dia menyampaikan apresiasinya kepada AntiQue Batik yang menggelar fesyen show dengan melibatkan UMKM (usaha mikro, kecil menengah). Tujuannya, salah satu pemantik agar UMKM di Kota Malang bangkit bersama.

“Bersama-sama para desiner pecinta batik melakukan IKI (Inisiasi Kretivitas dan Inovasi) ini yang luar biasa dan dilakukan oleh AntiQue Batik,” ujar Eko.

Pemerintah Kota Malang melalui Diskopindag Kota Malang turut andil dalam memajukan UMKM Kota Malang agar naik kelas. Seperti dukungan alat, pelatihan dan pendidikan, hingga packaging dan marketing. “Terus berinovasi dan berkreasi, pemerintah akan memfasilitasi apa yang dibutuhkan. Karena perekonomian bergerak dari bawah,”pesannya. (rof/nen)

MALANG KOTA – AntiQue Batik merayakan anniversary-nya yang ke 18, Sabtu (18/3). Moment hari jadi yang berlangsung di Atria Hotel itu dihadiri beberapa komunitas perempuan.

Di antaranya IWAPI (Ikatan Pengusahaan Wanita Indonesia) Malang, KCB (Komunitas Cinta Berkain Malang Raya), DVictoria, Ladies Beauty Malang, AMM, hingga Paguyuban Kakang- Mbakyu Kota Malang.

Owner sekaligus designer AntiQue Batik, Trya Febianie mengatakan, seiring bertambahnya usia yang semakin matang, AntiQue Batik tidak akan pernah berhenti berinovasi dan menelurkan kreativitas baru.

Dengan begitu, koleksi-koleksi yang dihasilkan tetap mengikuti trend mode yang kekinian. Harapannya, tetap dapat diterima oleh masyarakat sekaligus menjadi pionir-nya batik di Malang.

“Kami akan terus mengikuti tren agar tidak tenggelam ditelan jaman. Semoga selalu melekat di hati masyarakat dengan produk-produk terbaru yang selalu ditunggu oleh masyarakat,”kata dia.

Masih dalam rangkaian anniversary ke-18, AntiQue Batik juga meluncurkan produk barunya. Yaitu batik dan tenun Topeng Malang dengan menonjolkan ornamen pesona Malang. Seperti Kampung Warna-Warni, Candi Singosari hingga Kayu Tangan Heritage.

Produk lain yang juga dikenalkan adalah Sensoji (denim batik) dengan inovasi pewarna dari limbah kopi. Hal itu terinspirasi dari banyaknya cafe-cafe atau pun tempat ngopi di Kota Malang. Tak disangka, warna-warna yang dihasilkan dari limbah kopi itu cukup unik.

Anniversary itu juga dihadiri oleh Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi. Dia menyampaikan apresiasinya kepada AntiQue Batik yang menggelar fesyen show dengan melibatkan UMKM (usaha mikro, kecil menengah). Tujuannya, salah satu pemantik agar UMKM di Kota Malang bangkit bersama.

“Bersama-sama para desiner pecinta batik melakukan IKI (Inisiasi Kretivitas dan Inovasi) ini yang luar biasa dan dilakukan oleh AntiQue Batik,” ujar Eko.

Pemerintah Kota Malang melalui Diskopindag Kota Malang turut andil dalam memajukan UMKM Kota Malang agar naik kelas. Seperti dukungan alat, pelatihan dan pendidikan, hingga packaging dan marketing. “Terus berinovasi dan berkreasi, pemerintah akan memfasilitasi apa yang dibutuhkan. Karena perekonomian bergerak dari bawah,”pesannya. (rof/nen)

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru