MALANG KOTA – Anak dengan down syndrome memiliki kesempatan sama untuk menggali potensi diri seperti anak-anak lainnya.
Meski memiliki perbedaan, tak ada hambatan untuk melatih kepercayaan diri mereka. Salah satunya bisa dengan dilatih fashion show.
Kemarin (26/2), 50 anak dengan down syndrome diberikan kesempatan melakukan fashion show di Hotel Grand Mercure Malang Mirama.
Dengan pakaian serba pink, mereka bergaya layaknya model profesional. Senyum ceria pun terpancar dari mereka untuk menyapa penonton dan fotografer.
Ketua Pelaksana Down Syndrome Model Hunt Sri Rahayu mengatakan, acara tersebut menjadi ajang anak dengan down syndrome melatih kepercayaan diri.
|Baca Juga :
Trunk Show Tandai Dimulainya Malang Fashion Week 2021
Apalagi jika mereka layak, bisa direkrut menjadi model seperti anak pada umumnya. Kegiatan tersebut juga diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Down Syndrome Internasional pada 21 Maret mendatang.
”Kami ingin mengangkat isu global, yakni With Us Not For Us. Dengan harapan masyarakat maupun stakeholder lainnya mau bergandengan tangan dengan down syndrome bukan karena kasihan,” ujar perempuan yang juga merupakan founder Komunitas Pejuang Mimpi tersebut. (Bersambung di halaman selanjutnya)
MALANG KOTA – Anak dengan down syndrome memiliki kesempatan sama untuk menggali potensi diri seperti anak-anak lainnya.
Meski memiliki perbedaan, tak ada hambatan untuk melatih kepercayaan diri mereka. Salah satunya bisa dengan dilatih fashion show.
Kemarin (26/2), 50 anak dengan down syndrome diberikan kesempatan melakukan fashion show di Hotel Grand Mercure Malang Mirama.
Dengan pakaian serba pink, mereka bergaya layaknya model profesional. Senyum ceria pun terpancar dari mereka untuk menyapa penonton dan fotografer.
Ketua Pelaksana Down Syndrome Model Hunt Sri Rahayu mengatakan, acara tersebut menjadi ajang anak dengan down syndrome melatih kepercayaan diri.
|Baca Juga :
Trunk Show Tandai Dimulainya Malang Fashion Week 2021
Apalagi jika mereka layak, bisa direkrut menjadi model seperti anak pada umumnya. Kegiatan tersebut juga diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Down Syndrome Internasional pada 21 Maret mendatang.
”Kami ingin mengangkat isu global, yakni With Us Not For Us. Dengan harapan masyarakat maupun stakeholder lainnya mau bergandengan tangan dengan down syndrome bukan karena kasihan,” ujar perempuan yang juga merupakan founder Komunitas Pejuang Mimpi tersebut. (Bersambung di halaman selanjutnya)
