MALANG KOTA – Setelah menjalani rangkaian seleksi selama dua bulan, kandidat Duta Hijab Radar Malang 2023 kini menyisakan 20 orang. Kini mereka sedang mempersiapkan diri untuk melaju ke babak grand final. Salah satu persiapan yang dilakukan yakni menjalani sesi photoshoot, kemarin (27/1). Sesi itu digelar di Kafe Omah Ndeso, di Jalan Raya Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Aling Arafah, perwakilan dari paguyuban Duta Hijab Radar Malang mengatakan, dalam sesi photoshoot itu pihaknya tidak menerapkan tema tertentu. Tiap kandidat hanya diinstruksikan untuk mengenakan busana dengan perpaduan warna sage dan all white. ”Kebetulan, warna ini masih booming. Selain itu, warna ini juga terlihat stylish,” ujar perempuan yang menjadi Runner Up I Duta Hijab Radar Malang 2022 tersebut.
Setelah menjalani photoshoot, 20 kandidat akan menerima selempang. Prosesi penyelempangan akan berlangsung di Kantor Jawa Pos Radar Malang, 31 Januari nanti. Setelah itu semua finalis akan mendapat pembekalan dan karantina. ”Menuju grand final, kami berharap agar teman-teman memiliki rasa kompetisi yang tinggi. Di samping itu, tetap berkompetisi dengan bagus dan saling mendukung,” tambah Aling. Ditanya terkait persiapan para kandidat sebelum ke grand final, dia memastikan bila seluruh kandidat punya kesiapan yang baik. Terlebih lagi, sekitar 70 persen dari mereka sudah berpengalaman di bidang pageant.
Aling melanjutkan, pada tahun 2023, para kandidat tidak hanya dipilih berdasar penampilan saja. Mereka juga dituntut mahir dalam berwirausaha. Sebab ke depan, Duta Hijab Radar Malang tak hanya diproyeksikan sebagai sebuah organisasi saja, namun juga komunitas usaha. Manager Event dan Pengembangan Digital Radar Malang Muhammad Atho’- illah berharap melalui ajang itu, para kandidat bisa bebas berekspresi. Meskipun berhijab, mereka tetap harus memiliki pemikiran yang terbuka. Itu sesuai dengan slogan Duta Hijab Radar Malang tahun ini, yakni unstoppable.
”Lebih dari itu, kami ingin mencetak duta hijab yang womenpreneur, sekaligus mandiri. Jadi walau kelak sudah menjadi ibu, tetap bisa berkarier sesuai caranya masing-masing,” kata Atho’. Dia memastikan bila seluruh kandidat yang tersaring sudah masuk kategori unstoppable. ”Saya melihat seluruh kandidat memiliki ide-ide menarik. Seperti talkshow dengan topik kewanitaan hingga reproduksi. Yang demikian penting untuk dibicarakan,” imbuh dia. Selain itu, Atho’ menyebut ada yang berbeda dalam pemilihan duta hijab tahun ini.
Jika sebelumnya voting dilakukan melalui Instagram, sekarang menggunakan balot. Balot tersebut bisa diperoleh di koran Jawa Pos Radar Malang. Karena itu, bagi yang ingin mendukung kandidat duta hijab, bisa mencari balot sebanyak-banyaknua. Voting akan dimulai 1 Februari hingga dua pekan ke depan. Terpisah, salah satu kandidat yang bernama Salwa Akiva Putri mengakui bila sejauh ini banyak peserta yang memiliki jiwa kompetitif.
Selain itu, kandidat-kandidat yang ada juga sudah memiliki pengalaman. Salwa sendiri merupakan kandidat duta hijab termuda. Dia merupakan siswi kelas 11 MAN I Kota Malang. Meski bersaing dengan kandidat-kandidat yang lebih tua dan berpengalaman, dia tak minder. Sebab dia juga memiliki segudang pengalaman di bidang pageant. ”Sejauh ini, komentar juri kepada saya positif. Ke depan saya optimistis ingin mengejar minimal posisi lima besar. Seperti juara satu, duta favorit, atau best style,” tandasnya. (mel/by)