26.2 C
Malang
Thursday, 23 March 2023

Darurat Wajib Belajar

Setahun, 40 Ribu Remaja Putus Sekolah

 

MALANG KOTA – Jumlah remaja di Kota Malang yang terpaksa putus sekolah masih cukup banyak. Kepada Jawa Pos Radar Malang, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Erny Fatma Setyoharini membeberkan persentasenya.

Sepanjang tahun lalu, dia menyebut bila angka putus sekolah untuk warga berusia 16 sampai 18 tahun berkisar 17,77 persen.

Sedangkan untuk warga yang berusia 19 sampai 24 tahun (tidak lanjut kuliah), berkisar 41,72 persen.

”Data BPS, jumlah warga usia 16 sampai 18 tahun di Kota Malang pada 2022 sebanyak 29.949 jiwa. Kemudian, penduduk usia 19 sampai 24 tahun sebanyak 80.765 jiwa,” papar Erny.

Baca Juga : Penyandang Difabel Masih Kesulitan Akses Pendidikan.

Jika dihitung, ada 7.098 remaja yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Sementara, remaja yang tidak melanjutkan pendidikan di bangku perguruan tinggi sebanyak 33.695 jiwa.

Dalam setahun, total ada 40.793 remaja di Kota Malang yang tidak bisa melanjutkan pendidikan.

Dari data BPS, Erny mengakui bila dalam beberapa tahun terakhir ada peningkatan angka putus sekolah di Kota Malang.

”Khusus untuk usia 16 sampai 18 tahun, pada 2020 persentasenya 14,8 persen. Tahun 2021 di angka 15,7 persen. Sementara 2022 menjadi 17,7 persen,” beber Erny.

Di sisi lain, angka putus sekolah pada anak usia SD dan SMP di Kota Malang nihil. (Bersambung ke halaman selanjutnya)

 

MALANG KOTA – Jumlah remaja di Kota Malang yang terpaksa putus sekolah masih cukup banyak. Kepada Jawa Pos Radar Malang, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Erny Fatma Setyoharini membeberkan persentasenya.

Sepanjang tahun lalu, dia menyebut bila angka putus sekolah untuk warga berusia 16 sampai 18 tahun berkisar 17,77 persen.

Sedangkan untuk warga yang berusia 19 sampai 24 tahun (tidak lanjut kuliah), berkisar 41,72 persen.

”Data BPS, jumlah warga usia 16 sampai 18 tahun di Kota Malang pada 2022 sebanyak 29.949 jiwa. Kemudian, penduduk usia 19 sampai 24 tahun sebanyak 80.765 jiwa,” papar Erny.

Baca Juga : Penyandang Difabel Masih Kesulitan Akses Pendidikan.

Jika dihitung, ada 7.098 remaja yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Sementara, remaja yang tidak melanjutkan pendidikan di bangku perguruan tinggi sebanyak 33.695 jiwa.

Dalam setahun, total ada 40.793 remaja di Kota Malang yang tidak bisa melanjutkan pendidikan.

Dari data BPS, Erny mengakui bila dalam beberapa tahun terakhir ada peningkatan angka putus sekolah di Kota Malang.

”Khusus untuk usia 16 sampai 18 tahun, pada 2020 persentasenya 14,8 persen. Tahun 2021 di angka 15,7 persen. Sementara 2022 menjadi 17,7 persen,” beber Erny.

Di sisi lain, angka putus sekolah pada anak usia SD dan SMP di Kota Malang nihil. (Bersambung ke halaman selanjutnya)

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru