24.2 C
Malang
Sunday, 26 March 2023

Ketika Wisata Bromo Jadi Smart City

KEPANJEN – Pengembangan Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional Bromo Tengger Semeru (BTS) tidak hanya terbatas dari aspek infrastruktur. Ke depan, destinasi ”Bali Baru” versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI itu juga bakal disulap menjadi smart city (kota cerdas).

Kemarin (2/12), Focus Group Discussion (FGD) tentang Smart City di dataran Suku Tengger itu dibahas bersama oleh perwakilan kepala daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov Jatim), dan tim ahli yang membawahi wilayah hukum kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, program smart city tersebut merupakan upaya dari pemerintah untuk menciptakan iklim dinamis pada kawasan penyangga TNBTS.

“Terdekat, akan dilakukan fasilitasi dan pendampingan penyusunan masterplan smart city di Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional Bromo Tengger Semeru oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika,” ujar Wahyu usai penandatanganan komitmen bersama di Savana Hotel and Contention, Kota Malang, kemarin.

Secara garis besar, Wahyu menerangkan bahwa konsep penerapan smart city terdiri atas enam pilar atau dimensi yang perlu dikembangkan secara terintegrasi. ”Yaitu smart governance, smart society, smart living, smart economy, smart environment, dan smart branding,” terang dia.

Pejabat eselon II A Pemkab Malang itu menambahkan, keenam konsep smart city tersebut diperlukan guna merespons perkembangan pelayanan yang semakin cepat dan dinamis. Karena wilayah TNBTS berada di bawah otoritas empat pemda, kata dia, maka harus ada kesamaan visi dari wilayah pemangku tersebut. Dalam hal ini yakni dari aspek kota cerdas.(iik/dan)

KEPANJEN – Pengembangan Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional Bromo Tengger Semeru (BTS) tidak hanya terbatas dari aspek infrastruktur. Ke depan, destinasi ”Bali Baru” versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI itu juga bakal disulap menjadi smart city (kota cerdas).

Kemarin (2/12), Focus Group Discussion (FGD) tentang Smart City di dataran Suku Tengger itu dibahas bersama oleh perwakilan kepala daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov Jatim), dan tim ahli yang membawahi wilayah hukum kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Sekretaris Daerah Kabupaten Malang Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, program smart city tersebut merupakan upaya dari pemerintah untuk menciptakan iklim dinamis pada kawasan penyangga TNBTS.

“Terdekat, akan dilakukan fasilitasi dan pendampingan penyusunan masterplan smart city di Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional Bromo Tengger Semeru oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika,” ujar Wahyu usai penandatanganan komitmen bersama di Savana Hotel and Contention, Kota Malang, kemarin.

Secara garis besar, Wahyu menerangkan bahwa konsep penerapan smart city terdiri atas enam pilar atau dimensi yang perlu dikembangkan secara terintegrasi. ”Yaitu smart governance, smart society, smart living, smart economy, smart environment, dan smart branding,” terang dia.

Pejabat eselon II A Pemkab Malang itu menambahkan, keenam konsep smart city tersebut diperlukan guna merespons perkembangan pelayanan yang semakin cepat dan dinamis. Karena wilayah TNBTS berada di bawah otoritas empat pemda, kata dia, maka harus ada kesamaan visi dari wilayah pemangku tersebut. Dalam hal ini yakni dari aspek kota cerdas.(iik/dan)

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru