MALANG – Keluhan dari pengelola mal dan para pelaku wisata itu agaknya sudah dipahami Pemkot Malang. Kabarnya, mereka telah membuat skema pembukaan tempat wisata bagi anak di bawah usia 12 tahun. Salah satu dasar pemkot adalah capaian vaksinasi dan jumlah kasus aktif Covid-19 yang mulai terkendali.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif menyebutkan bila capaian vaksinasi untuk lansia kini telah mencapai 44 persen. Capaian itu, ditambahkan dia, sudah memenuhi batas minimal 40 persen agar Kota Malang bisa turun level PPKM.
”Vaksinasi lansia itu sudah melebihi target yang diinginkan Kemenkes (Kementerian Kesehatan). Tinggal bagaimana menunggu kebijakan dari (pemerintah) pusat,” jelasnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Kota Malang itu menyebut bila capaian vaksinasi memang menjadi salah stau acuan pemerintah dalam menurunkan level PPKM. Saat ini, Kota Malang bersama Kabupaten Malang dan Kota Batu masih masuk dalam level 3 PPKM.
Keputusan itu tertuang dalam Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 47 tahun 2021 tentang PPKM level 4 sampai level 1 di wilayah Jawa dan Bali. Keputusan itu diteken langsung oleh Mendagri Tito Karnavian, 4 Oktober lalu. Hasil berbeda tersaji pada hasil assessment dari Kemenkes, pertengahan September lalu. Saat itu, Kota Malang disebut sudah berada di level 2 PPKM. Menanggapi perbedaan itu, Husnul menyerahkan semua keputusan ke pemerintah pusat.
”Kami hanya menunggu (level PPKM turun, red) sambil menyelesaikan vaksinasi di lapangan,” kata dia. Sampai kemarin, capaian vaksinasi di Kota Malang sudah berada di angka 83 persen untuk dosis pertama.
Di tempat lain, Wali Kota Malang Sutiaji mengaku telah melakukan sejumlah persiapan agar tempat wisata dan mal bisa dibuka untuk anak usia di bawah 12 tahun. ”Saya mau lobi ke Mendagri, bahwa wisata di Kota Malang bisa dibuka pelan-pelan, namun dengan memakai aplikasi PeduliLindungi. Untuk anak di bawah 12 tahun bisa masuk tapi harus ada pengawasan (dari orang tua, red),” jelasnya.
Pria yang juga menjadi Ketua Satgas Covid-19 Kota Malang itu menjelaskan level PPKM di Kota Malang seharusnya bisa turun lagi. Sebab capaian vaksinasi di wilayahnya sudah lebih dari 60 persen. Serta capaian vaksinasi lansia telah menyentuh 44 persen. Sayangnya, capaian vaksinasi aglomerasi menjadi penghalang bagi Malang raya untuk turun level PPKM.
”Jadi sekarang vaksinasi berbasis aglomerasi, Malang raya ini masih kurang (capaian vaksinasinya, red) menurut pusat,” imbuh Sutiaji.
Jika upaya lobinya ke Mendagri membuahkan hasil, politisi Partai Demokrat itu menyebut sejumlah skema bakal diterapkan. Seperti wajibnya pengawasan dari orang tua yang membawa anak di bawah usia 12 tahun. Sutiaji menyebut bila Kota Surabaya sukses menerapkan hal tersebut. Hasilnya, sejumlah mal di Kota Pahlawan tersebut mulai menggeliat. Di sisi lain, setiap orang tua ikut bertanggung jawab mengawasi anaknya secara ketat.
Sebelum melakukan komunikasi dengan Mendagri, Sutiaji menyebut bila pihaknya bakal melakukan komunikasi dengan PHRI dan para pelaku wisata terlebih dahulu. Tujuannya untuk melihat kesiapan mereka bila skema tersebut diterapkan.
Di tempat lain, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika menyarankan agar pemkot melakukan kajian terlebih dahulu terkait rencana tersebut. Dia sependapat bila langkah itu perlu dilakukan untuk memulihkan perekonomian. Namun dia mewanti-wanti agar kelonggaran itu nantinya tidak sampai menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.
”Justru kami dorong pemkot untuk melakukan komunikasi dengan pelaku wisata. Supaya ada SOP bagi yang membawa anak di bawah 12 tahun,” saran Made.
Jika hendak melobi pemerintah pusat, dia menyebut bila pemkot harus menyiapkan ”amunisi” terlebih dahulu, berupa kesiapan SOP dari pelaku wisata dan pengelola mal. Sehingga ke depan ada jaminan bila relaksasi aturan tak menimbulkan klaster baru.
Vaksinasi Rendah, PPKM Kota Batu Tak Kunjung Turun