MALANG KOTA – Setelah lolos pada tahapan kedua presentasi dan wawancara, tahapan penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Kementerian PPN/Bappenas memasuki tahapan ketiga. Wali Kota Malang Drs H Sutiaji bersama seluruh pimpinan Perangkat Daerah (PD) dan stakeholder memberikan verifikasi data-data yang dilaporkan saat presentasi dan wawancara (tahapan penilaian kedua) kemarin (11/4/2022).
Untuk diketahui, sebelumnya ada 10 kota/ kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang dipilih untuk mengikuti ajang PPD. Dari kesepuluh kota itu selanjutnya terpilih Kota Malang dan Kabupaten Lamongan untuk masuk ke tahapan penilaian PPD. Namun hanya Kota Malang yang berhasil lolos pada penilaian teknis dokumen. Hingga saat ini telah memasuki tahapan penilaian ketiga (verifikasi PD di luar Bappeda dan stakeholder). Wali Kota Malang Drs H Sutiaji menyampaikan saat ini masuk tahapan penilaian ketiga, yakni verifikasi.
Sementara tahapan verifikasi ini dibagi menjadi dua yakni Forum Group Discussion (FGD) dan cek lapangan. “Hari ini (kemarin) lebih ke verifikasi data, apakah perencanaan pembangunan sustainable atau tidak, kemudian apa saja yang direncanakan (dalam pembangunan) diklarifikasikan dengan masyarakat dan komunitas. Kemudian dilanjutkan besok (hari ini) cek lapangan,” kata orang nomor satu di Pemkot Malang tersebut.
Pada tahapan penilaian ketiga ini, selain pimpinan PD dan Ketua DPRD Kota Malang I Made Rian Diana Kartika, Pemkot Malang juga menghadirkan berbagai unsur stakeholder. Di antaranya perwakilan musrenbang tematik disabilitas, komite ekonomi kreatif dan KEK Singosari. Selain itu, unsur hexahelix juga dihadirkan. Seperti akademisi dari UB dan Polinema, pelaku usaha kreatif, komunitas hingga media.
Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu menambahkan tahapan ketiga ini untuk memberikan verifikasi ke PD dan stakeholder di luar bappeda. “Para juri ingin mengonfirmasi kepada peserta yang hadir, apakah yang disampaikan Wali Kota Malang saat presentasi dan wawancara itu sudah benar atau belum,” tambah Dwi. Karena begitu banyak pertanyaan, Dwi menyebut ada beberapa pertanyaan yang belum dijawab karena keterbatasan waktu. Sehingga ada jawaban yang akan disampaikan saat cek lapangan besok (hari ini). “Alhamdulillah tadi kami mengundang cukup lengkap, media, akademisi, perwakilan masyarakat, komite ekonomi kreatif bisa saling membantu jawabannya. Kita harus optimis (mendapatkan PPD), minimal masuk tiga besar,” harap Dwi.
Sebagai tambahan informasi, PPD merupakan kegiatan tahunan Kementerian PPN/Bappenas. Tujuannya untuk memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap pemerintah daerah tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, yang menunjukkan kinerja yang baik dalam perencanaan dan pencapaian pembangunan daerah. Dalam prosesnya, PPD 2022 meliputi tiga tahap penilaian, yaitu penilaian teknis dokumen, presentasi dan wawancara serta verifikasi. (bin/dik)