Di sini, warga RW 2 Rampal Celaket mengelola limbah plastik menjadi bernilai ekonomis. (Bayu Mulya Putra / Radar Malang)
MALANG KOTA – Ada banyak cara untuk mendaur ulang sampah plastik. Salah satu cara yang profesional bisa ditemui di RW 02 Kelurahan Rampal Celaket Kota Malang. Di sana, warga sudah memiliki fasilitas sendiri bernama Rumah Daur Ulang (RDU). Di dalam fasilitas berukuran sekitar 3 x 6 meter itu, warga fokus mendaur ulang sampah-sampah plastik.
Pengelolaan sampah plastik di RW 2 Rampal Celaket (Bayu Mulya P / Radar Malang)
“Fasilitas RDU ini sudah berjalan 6 bulan,” terang Ketua Rw 02 Kelurahan Rampal Celaket, Mochammad Salis Kris Wahyudi. Di dalam RDU itu, sudah dilengkapi fasilitas berupa alat pencacah sampah plastik. Alat yang berbahan bakar solar itu didapat warga dari ASEAN SDGs Frontrunner Cities Programme (SDGs-FC). Sebuah program lingkungan hidup yang dicetuskan ASEAN.
Pengelolaan sampah plastik di RW 2 Rampal Celaket (Bayu Mulya P / Radar Malang)
“Kami mengajukan bantuan, dan alhamdulilah disetujui,” tambah Kris Wahyudi. Sampah-sampah plastik yang didaur ulang di RDU di dapat dari Bank Sampah Malang (BSM) di tingkat kelurahan. Sementara untuk pemasarannya, produk berupa pet plastik, atau bahan setengah jadi untuk plastik, menjadi yang paling laris. Bentuknya seperti butiran-butiran plastik. “Dulu awalnya kami bingung mau jual kemana. Setelah tahu caranya, kini dalam satu bulan kita bisa menjual 500 kilogram pet,” tutup Kris Wahyudi.
Pewarta: Bayu Mulya Putra
MALANG KOTA – Ada banyak cara untuk mendaur ulang sampah plastik. Salah satu cara yang profesional bisa ditemui di RW 02 Kelurahan Rampal Celaket Kota Malang. Di sana, warga sudah memiliki fasilitas sendiri bernama Rumah Daur Ulang (RDU). Di dalam fasilitas berukuran sekitar 3 x 6 meter itu, warga fokus mendaur ulang sampah-sampah plastik.
Pengelolaan sampah plastik di RW 2 Rampal Celaket (Bayu Mulya P / Radar Malang)
“Fasilitas RDU ini sudah berjalan 6 bulan,” terang Ketua Rw 02 Kelurahan Rampal Celaket, Mochammad Salis Kris Wahyudi. Di dalam RDU itu, sudah dilengkapi fasilitas berupa alat pencacah sampah plastik. Alat yang berbahan bakar solar itu didapat warga dari ASEAN SDGs Frontrunner Cities Programme (SDGs-FC). Sebuah program lingkungan hidup yang dicetuskan ASEAN.
Pengelolaan sampah plastik di RW 2 Rampal Celaket (Bayu Mulya P / Radar Malang)
“Kami mengajukan bantuan, dan alhamdulilah disetujui,” tambah Kris Wahyudi. Sampah-sampah plastik yang didaur ulang di RDU di dapat dari Bank Sampah Malang (BSM) di tingkat kelurahan. Sementara untuk pemasarannya, produk berupa pet plastik, atau bahan setengah jadi untuk plastik, menjadi yang paling laris. Bentuknya seperti butiran-butiran plastik. “Dulu awalnya kami bingung mau jual kemana. Setelah tahu caranya, kini dalam satu bulan kita bisa menjual 500 kilogram pet,” tutup Kris Wahyudi.