MALANG KOTA – Program Studi Manajemen Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) mendapat dana hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM). Dengan program tersebut nantinya bisa menjadi starting point dan trigger untuk mempersiapkan lulusan yang siap bersaing di masyarakat serta dunia kerja dan industri.
Menurut Ketua Program Studi (prodi) Manajemen Unikama, Rita Indah Mustikowati, SE MM, prodi manajemen harus mengimplementasikan kurikulum PKKM dengan baik dan mendukung sasaran pengembangan pendidikan tinggi dan prodi, sesuai dengan indikator kinerja utama yang ditetapkan.
“Untuk mendukung indikator kinerja utama yang telah ditetapkan, prodi manajemen perlu mempersiapkan pengembangan mahasiswa, peningkatan kualitas SDM, pemenuhan fasilitas, sarana prasarana prodi, peningkatan kerjasama, penerapan riset dosen, pencapaian pembelajaran kelas serta upaya memperoleh akreditasi internasional,” ujarnya.
Tentunya ada beberapa proses yang dilalui untuk mendapatkan dana hibah tersebut. Mulai dari mengirimkan proposal, kemudian melewati proses seleksi adminitratif, evaluasi kualitas, kelayakan proposal hingga verifikasi program oleh Ditjen Dikti kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) tahun 2021.
Dana hibah yang didapatkan prodi manajemen yakni sekitar Rp 989 juta. Dengan harapan, akreditasi prodi manajemen bisa meningkat menjadi A bahkan akreditasi internasional.
Bukan hanya itu saja, adanya dana hibah ini juga dapat membekali mahasiswa dengan pencapaian hard skill yang baik sehingga implementasi proses pembelajaran juga baik. Untuk pengembangan soft skills dan prestasi dilakukan secara utuh baik melalui kegiatan intra dan ekstrakurikuler.
“Kompetensi (hard skill dan soft skill), serta prestasi sangat berkaitan satu sama lain dan pada saat ini dunia usaha atau industri sangat membutuhkan SDM yang memiliki kompetensi yang utuh,” tambahnya.
Selain itu prodi manajemen juga menyiapkan dosen yang memiliki Profesionalitas melalui Program Pengembangan Kualifikasi dan Kompetensi dosen. Agar implementasi program pembelajaran aktif dapat dijalankan secara berkelanjutan selaras dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
“Prodi berfikir Profesionalisme tidak hanya mengacu pada kualifikasi pendidikan formal, tetapi juga dibuktikan dengan kombinasi kepemilikan sertifikasi profesi, kompetensi dan kemampuan berbahasa global,” tambahnya.
Profesionalisme dosen juga dapat ditunjukkan dengan keterlibatan dosen melaksanakan tridharma di luar kampus baik dalam maupun luar negeri. Selain itu juga dosen harus menjadi agen perubahan.
Pewarta: Roisyatul Mufidah/Defi Maria