21.9 C
Malang
Wednesday, 29 March 2023

Pencet 119, 15 Menit Ambulans Datang

KEPANJEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang meningkatkan pelayanannya di bidang kesehatan. Jika selama ini penanganan kegawatdaruratan belum optimal, maka mulai Januari 2022 ini akan dimaksimalkan lagi.

“Setiap ada yang membutuhkan layanan kesehatan, tinggal pencet angka 119 di aplikasi, maka dalam wkatu 15 menit ambulans sudah ada di TKP (tempat kejadian perkara),” ujar Bupati Malang H M. Sanusi, kemarin.

Kedatangan tim tersebut sekaligus bertanggung jawab melakukan diagnosa awal terkait tindakan yang akan dilakukan pada pasien. Secara teknis, kata Sanusi, keberadaan PSC 119 telah berjalan sejak dua tahun belakangan. Namun dalam prakteknya, kinerja tim masih belum sesuai target.

Outcome-nya itu belum sesuai dengan target,” kata tambah Kepala Dinkes Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo.

Outcome yang dimaksud adalah respons atas laporan dari masyarakat. “Penanganan kasus gawat darurat medis itu masih lebih dari 15 menit. Padahal target kami outcome-nya sampai ke TKP itu maksimal 15 menit,” tambah Arbani.

Guna mencapai target, dinkes bakal melakukan beberapa strategi. Pertama, mereka bakal melakukan pengembangan armada pra hospital care 119 di kabupaten. Armada yang dimaksud adalah tim yang terdiri atas tiga orang dan 1 mobil unit ambulans. Di dalamnya terdiri atas driver, perawat, dan dokter.

Penanganan tersebut juga ditunjang dengan penambahan unit ambulans. “Jadi selain rumah sakit pemerintah, kami libatkan juga rumah sakit swasta dan puskesmas berikut tenaganya,” imbuh dia.

Sebelumnya, terdapat 39 puskesmas yang menjadi penunjang pra hospital care di Kabupaten Malang. “Sebagai tambahan armada pra hospital care 119, tahun 2022 ini kami akan kembangkan semua faskes (fasilitas kesehatan) untuk diikutsertakan,” terang Arbani. Dengan tambahan 23 rumah sakit dan klinik rawat inap dan klinik rawat jalan, Arbani menyebut bakal tersedia 59 armada pra hospital care yang berpartisipasi dalam PSC 119.

Kedua, dinkes juga akan lebih gencar dalam mengedukasi dan menyosialisasikan aplikasi PSC 119 kepada seluruh lapisan masyarakat. “Harapannya masyarakat bisa melaporkan langsung kejadian kegawatdaruratan medis ke call center PSC 119 yang ada di RSUD Kanjuruhan,” terang mantan Direktur RSUD Lawang itu.

Sementara untuk anggaran, dinkes akan mengalokasikan dana terkait dengan penanganan yang dilakukan oleh tim pra hospital care. “Itu kami anggarkan sebesar Rp 400 ribu untuk setiap satu penanganan kasus baik di lokasi maupun setelah dirujuk ke faskes yang ditunjuk,” tandas Arbani. (iik/dan)

KEPANJEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang meningkatkan pelayanannya di bidang kesehatan. Jika selama ini penanganan kegawatdaruratan belum optimal, maka mulai Januari 2022 ini akan dimaksimalkan lagi.

“Setiap ada yang membutuhkan layanan kesehatan, tinggal pencet angka 119 di aplikasi, maka dalam wkatu 15 menit ambulans sudah ada di TKP (tempat kejadian perkara),” ujar Bupati Malang H M. Sanusi, kemarin.

Kedatangan tim tersebut sekaligus bertanggung jawab melakukan diagnosa awal terkait tindakan yang akan dilakukan pada pasien. Secara teknis, kata Sanusi, keberadaan PSC 119 telah berjalan sejak dua tahun belakangan. Namun dalam prakteknya, kinerja tim masih belum sesuai target.

Outcome-nya itu belum sesuai dengan target,” kata tambah Kepala Dinkes Kabupaten Malang drg Arbani Mukti Wibowo.

Outcome yang dimaksud adalah respons atas laporan dari masyarakat. “Penanganan kasus gawat darurat medis itu masih lebih dari 15 menit. Padahal target kami outcome-nya sampai ke TKP itu maksimal 15 menit,” tambah Arbani.

Guna mencapai target, dinkes bakal melakukan beberapa strategi. Pertama, mereka bakal melakukan pengembangan armada pra hospital care 119 di kabupaten. Armada yang dimaksud adalah tim yang terdiri atas tiga orang dan 1 mobil unit ambulans. Di dalamnya terdiri atas driver, perawat, dan dokter.

Penanganan tersebut juga ditunjang dengan penambahan unit ambulans. “Jadi selain rumah sakit pemerintah, kami libatkan juga rumah sakit swasta dan puskesmas berikut tenaganya,” imbuh dia.

Sebelumnya, terdapat 39 puskesmas yang menjadi penunjang pra hospital care di Kabupaten Malang. “Sebagai tambahan armada pra hospital care 119, tahun 2022 ini kami akan kembangkan semua faskes (fasilitas kesehatan) untuk diikutsertakan,” terang Arbani. Dengan tambahan 23 rumah sakit dan klinik rawat inap dan klinik rawat jalan, Arbani menyebut bakal tersedia 59 armada pra hospital care yang berpartisipasi dalam PSC 119.

Kedua, dinkes juga akan lebih gencar dalam mengedukasi dan menyosialisasikan aplikasi PSC 119 kepada seluruh lapisan masyarakat. “Harapannya masyarakat bisa melaporkan langsung kejadian kegawatdaruratan medis ke call center PSC 119 yang ada di RSUD Kanjuruhan,” terang mantan Direktur RSUD Lawang itu.

Sementara untuk anggaran, dinkes akan mengalokasikan dana terkait dengan penanganan yang dilakukan oleh tim pra hospital care. “Itu kami anggarkan sebesar Rp 400 ribu untuk setiap satu penanganan kasus baik di lokasi maupun setelah dirujuk ke faskes yang ditunjuk,” tandas Arbani. (iik/dan)

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru