MALANG – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk memvaksin anak usia pelajar, 12-17 tahun tidak berjalan mulus. Meski vaksinasi anak sudah dimulai, namun dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang belum mencatat ada anak usia pelajar yang ikut vaksin. Apa saja kendalanya sehingga vaksin pelajar belum terlaksana?
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan terkait vaksinasi anak dari setiap fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Padahal, sasaran vaksinasi anak usia 12-17 tahun telah ada sejak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengeluarkan rekomendasi bahwa anak-anak bisa divaksin.
Pemkab Malang sudah gencar menyosialisasikan vaksin anak. ”Kendala lain yakni distribusi vaksin yang tersendat-sendat dari pemerintah pusat,” ujar Arbani kemarin (23/7)
Disinggung mengenai persediaan, Arbani mengatakan, saat ini masih tersedia 15 ribu-an dosis. Persediaan itulah yang akan dipasok untuk serbuan vaksinasi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, besok (25/7). Upaya tersebut diharapkan dapat mempercepat vaksinasi harian, terutama di Kabupaten Malang yang ditarget 15 ribu orang per hari.
Arbani berharap percepatan vaksinasi juga dilakukan pada anak usia 12-17 tahun. Anak yang berada pada usia tersebut dapat mendaftarkan dirinya ke fasyankes terdekat. Untuk mendapatkannya, dia menjelaskan syarat utama hanya membawa Kartu Keluarga (KK). ”Tapi kami juga masih mengupayakan aplikasi atau website supaya vaksinasi anak tidak menimbulkan antrean,” sambungnya.
Pejabat eselon II B Pemkab Malang itu menambahkan, jenis vaksin yang tersedia adalah Sinovac dan AstraZeneca. Namun dia belum memastikan vaksin jenis apa yang akan digunakan untuk anak usia pelajar. Saat ini, kedua vaksin tersebut masih cukup banyak.
Dia mengatakan, jumlah anak yang diperkirakan berhak mendapat vaksin berkisar 400 ribu jiwa. Untuk itu, harus ada koordinasi lebih lanjut dengan dinas pendidikan (Disdik) Kabupaten Malang terkait vaksinasi anak. ”Saat ini kami juga fokus untuk menyelesaikan vaksinasi terhadap guru yang sudah mencapai 90 persen,” beber Arbani.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Malang, Rachmat Hardjono mengatakan, pihaknya siap membantu pelaksanaan vaksinasi anak usia pelajar. Termasuk sosialisasi juga akan digencarkan ke setiap sekolah. Nantinya, para siswa yang berhak menerima dapat dibantu oleh sekolahnya. ”Kami sangat senang jika vaksinasi anak dilakukan. Kami siap membantu,” katanya.
Mantan Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Malang itu juga telah menyiapkan seluruh SMP negeri di Kabupaten Malang menjadi tempat vaksinasi. Jumlahnya mencapai 97 SMP negeri. ”Insya Allah semua kepala sekolah sangat mendukung, bahkan MKKS SMP Negeri siap untuk memfasilitasinya,” tegasnya.
Disdik berharap vaksinasi anak usia pelajar dapat dimaksimalkan. Sebab, salah satu syarat pembelajaran tatap muka (PTM) adalah adanya vaksinasi. Untuk guru, dia optimis seluruhnya telah menerima vaksin. Jika sudah dilakukan untuk siswa dan guru, maka PTM dapat dijalankan.(rmc/adn/dan)