MALANG– Setelah satu bulan lebih menanti kabar perbaikan, warga sekolah yang terdampak gempa pada 10 April lalu bisa bernapas lega. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Malang Rachmat Hardijono memastikan bila upaya perbaikan sekolah sudah mulai dilakukan secara bertahap. ”Semua bangunan sekolah mulai diperbaiki, baik yang rusak ringan, sedang, maupun berat. Anggarannya diambilkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021 bidang pendidikan,” kata dia.
Langkah perbaikan secara bertahap itu dilakukan agar kegiatan belajar mengajar (KBM) bisa berjalan lancar. Selain itu, perbaikan juga dilakukan untuk memberikan rasa aman terhadap warga sekolah saat menjalankan KBM. ”Yang pasti beberapa sekolah yang rusak sudah kami tangani dengan DAK 2021, sudah ditetapkan oleh Pak Bupati juga,” tambah Rachmat.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, gempa yang terjadi pada 10 April lalu mengakibatkan 226 sekolah mengalami kerusakan. Ada yang rusak ringan, sedang, dan berat.
Sementara akibat gempa bumi pada 21 Mei lalu, belum ada laporan sekolah yang mengalami kerusakan. Kini, sembari mengebut proses perbaikan, Rachmat juga menyebut bila Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana datang langsung ke daerah terluas nomor dua di Jawa Timur itu untuk mengecek bangunan sekolah yang rusak dan mendapat perbaikan. ”Rencananya Kemendikbud akan melakukan pengecekan pada akhir Mei ini. Tujuannya untuk merekap total bangunan sekolah yang rusak ada berapa,” imbuhnya.
Sebelumnya, perhatian terhadap sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan juga sudah diberikan Kementerian Agama (Kemenag) RI. Lewat sekretaris jenderal (sekjen)-nya, kunjungan ke MAN 2 Turen sudah dilakukan 20 April lalu. Hasilnya, Kemenag memastikan bila bantuan anggaran untuk upaya perbaikan bakal diberikan. Saat gempa terjadi 10 April lalu, sekolah yang terletak di Desa Pagedangan, Kecamatan Turen, itu memang terdampak cukup parah. (rmc/fik/c1/by)