21.5 C
Malang
Wednesday, 22 March 2023

Siklon Tropis Picu Cuaca Ekstrem, Ini Penjelasan BMKG Malang

KOTA BATU – BMKG Stasiun Klimatologi Malang memantau pertumbuhan bibit siklon yang menimbulkan cuaca ekstrem belakangan ini. Badai dengan kekuatan besar tersebut diberi kode “96S”.

Menurut Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Malang Linda Fitrotul Muzayanah, bibit siklon tersebut memiliki tekanan udara minimum di pusatnya mencapai 1005 hectopascal (hPa). Dengan kecepatan angin maksimum 25 knot atau sekitar 45 kilometer (km)/jam.

“Saat ini masih berupa bibit siklon, namun kemungkinan berubah menjadi siklon tropis masih ada meski hanya 10 persen,” terang Linda, hari ini (8/12).

Linda menjelaskan, dampak yang terjadi jika bibit siklon berubah menjadi siklon tropis tentu besar. Seperti curah hujan tinggi hingga mencapai 500 milimeter dalam sehari, angin kencang disertai petir, dan ombak tinggi. Ombak di selatan Pulau Jawa bisa mencapai 2,5 sampai 4 meter. Kini, badai tersebut berada di 350 kilometer selatan barat daya Jakarta.

Bergerak ke tenggara menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan 3 km/jam. Diperkirakan hal ini akan berjalan sampai tanggal 11 Desember nanti. “Kemungkinan cuaca bisa membaik lagi setelah itu. Tetapi hujan akan tetap datang selama bulan ini hingga Februari,” jelasnya.

Ia menghimbau agar masyarakat menghindari pohon yang sudah rapuh ataupun baliho-baliho besar. “Anginnya sedang kencang, rumah yang mau roboh segera dibenahi dan masyarakat pesisir tolong lebih berhati-hati. Dinas terkait juga bisa melakukan penebangan untuk pohon yang rapuh,” harapnya.

Pewarta: Wildan Agta Affirdausy

KOTA BATU – BMKG Stasiun Klimatologi Malang memantau pertumbuhan bibit siklon yang menimbulkan cuaca ekstrem belakangan ini. Badai dengan kekuatan besar tersebut diberi kode “96S”.

Menurut Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Malang Linda Fitrotul Muzayanah, bibit siklon tersebut memiliki tekanan udara minimum di pusatnya mencapai 1005 hectopascal (hPa). Dengan kecepatan angin maksimum 25 knot atau sekitar 45 kilometer (km)/jam.

“Saat ini masih berupa bibit siklon, namun kemungkinan berubah menjadi siklon tropis masih ada meski hanya 10 persen,” terang Linda, hari ini (8/12).

Linda menjelaskan, dampak yang terjadi jika bibit siklon berubah menjadi siklon tropis tentu besar. Seperti curah hujan tinggi hingga mencapai 500 milimeter dalam sehari, angin kencang disertai petir, dan ombak tinggi. Ombak di selatan Pulau Jawa bisa mencapai 2,5 sampai 4 meter. Kini, badai tersebut berada di 350 kilometer selatan barat daya Jakarta.

Bergerak ke tenggara menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan 3 km/jam. Diperkirakan hal ini akan berjalan sampai tanggal 11 Desember nanti. “Kemungkinan cuaca bisa membaik lagi setelah itu. Tetapi hujan akan tetap datang selama bulan ini hingga Februari,” jelasnya.

Ia menghimbau agar masyarakat menghindari pohon yang sudah rapuh ataupun baliho-baliho besar. “Anginnya sedang kencang, rumah yang mau roboh segera dibenahi dan masyarakat pesisir tolong lebih berhati-hati. Dinas terkait juga bisa melakukan penebangan untuk pohon yang rapuh,” harapnya.

Pewarta: Wildan Agta Affirdausy

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru