Massa memenuhi bundaran tugu Malang. (Fuad Hassan A / Radar Malang)
MALANG KOTA – Kerusuhan saat aksi tolak pengesahan RUU Omnibus Law tak bisa dielakkan. Polisi terpaksa melakukan tindakan tegas karena massa mulai tak terkendali. Mereka merusak fasilitas umum, melakukan pelemparan hingga pembakaran. Berikut kronologinya:
jam 14.00 Massa menuntut audiensi bersama DPRD Kota Malang, anggota dewan mempersilahkan perwakilan untuk masuk, namun massa menolak dan meminta anggota dewan menemui massa di luar gedung.
Suasana depan gedung DPRD Kota Malang usai dilempari massa (Errica V / Radar Malang)
jam 14.15 Beberapa mahasiswa mencoba masuk untuk audiensi, namun massa protes karena perwakilan mahasiswa tersebut dianggap bukan representasi keseluruhan pendemo.
jam 14.20 Massa yang mulai panas, coba ditenangkan oleh salah satu orator, namun tiba-tiba orator terpeleset dari atas pagar. Insiden tersebut memicu amarah massa yang mengira orator yang terjatuh itu akibat tindakan represif aparat keamanan. Massa mulai melakukan aksi lempar ke dalam gedung DPRD Kota Malang
Mobil Satpol PP menjadi korban pembakaran oleh massa. (Fuad Hassan A / Radar Malang)
jam 14.30 Kerusuhan merembet ke Balai Kota Malang. Massa juga membakar mobil Satpol PP dan merusak mobil dinas bernopol N 84 AP yang merupakan mobil operasional Kabag Humas Pemkot Malang, Nur Widianto. Massa juga merusak rambu lalu lintas, lampu taman di alun-alun tugu, tempat sampah. Polisi menembakkan water cannon dan gas air mata untuk memukul mundur pendemo. Sejumlah peserta demo yang dianggap provokator, ditangkap oleh aparat. Massa yang didominasi mahasiswa memilih mundur dan berkumpul di Stadion Gajayana.
Pewarta: Inifia, Fuad
MALANG KOTA – Kerusuhan saat aksi tolak pengesahan RUU Omnibus Law tak bisa dielakkan. Polisi terpaksa melakukan tindakan tegas karena massa mulai tak terkendali. Mereka merusak fasilitas umum, melakukan pelemparan hingga pembakaran. Berikut kronologinya:
jam 14.00 Massa menuntut audiensi bersama DPRD Kota Malang, anggota dewan mempersilahkan perwakilan untuk masuk, namun massa menolak dan meminta anggota dewan menemui massa di luar gedung.
Suasana depan gedung DPRD Kota Malang usai dilempari massa (Errica V / Radar Malang)
jam 14.15 Beberapa mahasiswa mencoba masuk untuk audiensi, namun massa protes karena perwakilan mahasiswa tersebut dianggap bukan representasi keseluruhan pendemo.
jam 14.20 Massa yang mulai panas, coba ditenangkan oleh salah satu orator, namun tiba-tiba orator terpeleset dari atas pagar. Insiden tersebut memicu amarah massa yang mengira orator yang terjatuh itu akibat tindakan represif aparat keamanan. Massa mulai melakukan aksi lempar ke dalam gedung DPRD Kota Malang
Mobil Satpol PP menjadi korban pembakaran oleh massa. (Fuad Hassan A / Radar Malang)
jam 14.30 Kerusuhan merembet ke Balai Kota Malang. Massa juga membakar mobil Satpol PP dan merusak mobil dinas bernopol N 84 AP yang merupakan mobil operasional Kabag Humas Pemkot Malang, Nur Widianto. Massa juga merusak rambu lalu lintas, lampu taman di alun-alun tugu, tempat sampah. Polisi menembakkan water cannon dan gas air mata untuk memukul mundur pendemo. Sejumlah peserta demo yang dianggap provokator, ditangkap oleh aparat. Massa yang didominasi mahasiswa memilih mundur dan berkumpul di Stadion Gajayana.