MALANG KOTA- Pelaksanaan booster vaksin dosis ketiga untuk masyarakat umum di Kota Malang baru di-launching di Lantai 4 Mini Block Office pagi kemarin (13/1). Sasarannya 50 orang lansia. Lansia yang terpilih untuk mendapat booster kali ini adalah para pensiunan aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Mereka pun nampak tenang karena merasa booster sama saja dengan vaksin dosis pertama maupun kedua.
Hal itu seperti yang dialami oleh mantan Wakil Wali Kota Malang periode 1999-2002 Sutrisno. Dia mendapat giliran pertama dalam launching booster vaksinasi tersebut. Tak ada wajah tegang darinya dan terlihat lebih santai. ”Saya santai saja karena namanya vaksin ya kayak kemarin nggak ada kecemasan,” kata Sutrisno.
Jenis vaksin yang dia dapat pada kesempatan itu adalah Pfizer. Sebab pada dosis pertama dan keduanya menggunakan vaksin Sinovac. Setelah tervaksin, dia tak merasa sama sekali adanya kejadian ikut pasca imunisasi (KIPI) yang sempat terjadi pada vaksinasi dosis pertama dan kedua. Sutrisno berharap ke depan Pemkot Malang bisa memberi percepatan booster untuk masyarakat umum. Khususnya untuk para lansia dan kelompok rentan lainnya yang rawan terpapar Covid-19. ”Saya baca berita saat ini ngeri juga, varian baru mulai bermunculan. Maka booster ini bisa jadi salah satu pencegahan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (kadinkes) Kota Malang dr Husnul Muarif menjelaskan bahwa pelaksanaan booster pada Januari ini akan mendahulukan lansia dan kelompok rentan. Kelompok rentan yang dimaksud adalah para pelayan publik. Sama seperti dengan vaksinasi dosis pertama dan kedua, mereka nantinya bisa vaksin sesuai arahan pemkot. “Sehingga pada hari ini (kemarin) kami mengundang yang masuk dalam kategori lansia supaya jadi percontohan,” katanya.
Mantan direktur RSUD Kota Malang itu menambahkan vaksinasi dosis ketiga untuk masyarakat umum akan dimulai pada Senin depan (17/1/). Dropping vaksin akan didistribusikan melalui fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang telah ditunjuk Dinkes. ”Kami distribusikan ke fasyankes yang berwenang di antaranya 16 puskesmas, 20 rumah sakit, dan 45 klinik,” papar Husnul. (adn/abm)