MALANG KOTA – Pasca resmi diluncurkan pada Jumat (15/10), Podcast Rapopo Sis (Arema Police Podcast Presisi) Polresta Malang Kota langsung kedatangan tamu spesial. Mengudara untuk pertama kali pada Sabtu (16/10), podcast perdana tersebut dihadiri langsung oleh tokoh besar, yakni KH Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah.
“Kebetulan Gus Miftah Sabtu itu ke Malang, langsung kami komunikasikan dan beliau berkenan untuk datang di podcast perdana,” terang Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto.
Bertindak sebagai host dalam podcast perdana itu, pembahasan utama adalah soal beragama dan berkebangsaan. Dan berlanjut tentang personal Gus Miftah kemudian soal Maulid Nabi dan Hari Santri pada 22 Oktober mendatang.
“Iya, kami bahas soal itu juga, intinya soal bagaimana mereka tidak bisa lepas dari kemerdekaan, harus bijak dan melihat bagaimana kondisi situasi terkini,” ujar pria yang akrab disapa Buher itu.
Sementara Gus Miftah mengapresiasi adanya Podcast kepolisian Malang Kota ini. Dia pun teringat hal serupa dengan Deddy Corbuzier. “Dulu mas Deddy Corbuzier podcast pertamanya mengundang saya, harapan saya subscribernya Polresta Malang Kota bisa menyamai Deddy Corbuzier,” kata dia.
Senada dengan Buher, dia pun membeberkan materi dalam podcast itu, salah satunya soal kebangsaan. “Karena hari ini, rasa nasionalisme dan kebangsaan mulai berkurang, maka pesan-pesan tersebut kami sampaikan kepada masyarakat melalui podcast. Termasuk, kita dukung kepolisian dalam mempercepat vaksinasi di masyarakat,” ujar dia.
Pewarta: Biyan Mudzaky
MALANG KOTA – Pasca resmi diluncurkan pada Jumat (15/10), Podcast Rapopo Sis (Arema Police Podcast Presisi) Polresta Malang Kota langsung kedatangan tamu spesial. Mengudara untuk pertama kali pada Sabtu (16/10), podcast perdana tersebut dihadiri langsung oleh tokoh besar, yakni KH Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah.
“Kebetulan Gus Miftah Sabtu itu ke Malang, langsung kami komunikasikan dan beliau berkenan untuk datang di podcast perdana,” terang Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto.
Bertindak sebagai host dalam podcast perdana itu, pembahasan utama adalah soal beragama dan berkebangsaan. Dan berlanjut tentang personal Gus Miftah kemudian soal Maulid Nabi dan Hari Santri pada 22 Oktober mendatang.
“Iya, kami bahas soal itu juga, intinya soal bagaimana mereka tidak bisa lepas dari kemerdekaan, harus bijak dan melihat bagaimana kondisi situasi terkini,” ujar pria yang akrab disapa Buher itu.
Sementara Gus Miftah mengapresiasi adanya Podcast kepolisian Malang Kota ini. Dia pun teringat hal serupa dengan Deddy Corbuzier. “Dulu mas Deddy Corbuzier podcast pertamanya mengundang saya, harapan saya subscribernya Polresta Malang Kota bisa menyamai Deddy Corbuzier,” kata dia.
Senada dengan Buher, dia pun membeberkan materi dalam podcast itu, salah satunya soal kebangsaan. “Karena hari ini, rasa nasionalisme dan kebangsaan mulai berkurang, maka pesan-pesan tersebut kami sampaikan kepada masyarakat melalui podcast. Termasuk, kita dukung kepolisian dalam mempercepat vaksinasi di masyarakat,” ujar dia.
Pewarta: Biyan Mudzaky
