KAPASITAS tiga lahan pemakaman tercatat mulai hampir penuh. Yakni TPU Gadingkasri, TPU Samaan, dan TPU Kasin. Bahkan TPU Gadingkasri sejak 2019 lalu telah mengalami overcapacity atau kelebihan kapasitas. Dari daya tampung lahan makam seluas 1.607 meter persegi, justru terpakai 2.057 meter persegi.
Artinya, dalam satu liang lahat bisa menampung lebih dari satu jenazah. Sadar dengan masalah tersebut, Pemkot Malang sebenarnya punya rencana menambah lahan pemakaman. Jika tak ada aral, pemkot akan menambah tiga lahan makam dalam beberapa tahun ke depan.
”Rencananya ada di wilayah (kelurahan) Madyopuro, kemudian Karangbesuki dan Merjosari,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang Noer Rahman Wijaya.

Pihaknya menyebut kini tengah mengebut penyusunan persetujuan teknis (pertek). Menurut rencana awal, TPU Karangbesuki akan memiliki luas 3000 meter persegi dan TPU Madyopuro seluas 2000 meter persegi.
”Tahun 2022 kemarin masih jasa konsultasi perencanaan. Terus 2023 muncul pertek dan bimbingan teknis (bimtek) dan diharapkan tahun 2024 pengadaan,” terang pejabat eselon II B Pemkot Malang itu.
Rahman menjelaskan dalam pertek itu pemkot memastikan tidak ada penolakan dari warga terkait pembangunan lahan pemakaman yang baru. Pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada warga terkait semua rencana pengadaan dua TPU tersebut.
Lebih lanjut, tambahan lahan makam juga direncanakan bakal menyasar wilayah Merjosari. Namun kemungkinan belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Rahman menyampaikan, tahapan yang sama akan diberlakukan untuk permintaan lahan makan oleh warga di Kelurahan Merjosari itu.
Sehingga pengadaan itu harus melalui proses yang cukup panjang. Dan kemungkinan besar eksekusi pengadaan lahan tersebut tidak dilakukan tahun ini. Sebab, tahun ini pihaknya akan mendahulukan dua pengajuan pengadaan lahan makam di Madyopuro dan Karangbesuki.
Wali Kota Malang Sutiaji membenarkan pihaknya telah mendengar usulan dari masyarakat untuk menambah pemakaman di Merjosari. Menurutnya, pengadaan lahan pemakaman di wilayah itu kemungkinan besar lebih mudah. Karena ada satu lahan berupa tanah bengkok di Kelurahan Merjosari.
Orang nomor satu di Pemkot Malang itu menekankan, penambahan ini untuk mengatasi semakin berkurangnya lahan makam sekaligus menambah ruang terbuka hijau (RTH). Di samping itu, Sutiaji menyebut lahan pemakaman itu bisa mengakomodasi warga di dua kelurahan. Yakni Kelurahan Ketawanggede dan Merjosari.
”Ini kami coba usulkan, karena nanti perlu ada sejumlah persiapan juga,” tandasnya. (adk/adn)