MALANG KOTA – Akibat Covid-19, tiga anak di Kota Malang ini harus terpisah dan sebatang kara menjalani isolasi mandiri di rumah mereka yang berada di Perumahan Puskopad RT 05 / RW 03 Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Ibu SA, KH dan MA meninggal karena Covid-19, sementara ayah mereka harus menjalani perawatan di RSUD Kota Malang karena terinfeksi Covid-19.
Ketiga anak yang masih berusia sekitar 12 tahun itu dibantu oleh tetangga sekitar rumah yang memasakkan kebutuhan makan sehari-hari. “Iya kalau kesehariannya dimasakin sama tetangganya dan bahan bakunya gotong royong warga sini,” terang Ketua RT 05 / RW 03 Kelurahan Buring, Pudjo Leksono, 58.
Pada hari Idul Adha ini, tiga anak ini juga mendapat daging kurban. “Satu kiloan untuk daging, nanti dimasakkan. Nah, kalau makanan juga yang menyumbang ada beberapa orang yang menaruh di pagar lewat ojek online,” imbuhnya.
Berkaitan dengan penyebab ketiganya sendiri di rumah, ketiga anak itu terpapar dari orangtuanya, SB, 52 selaku ayah dan IK, 50 ibunya. SB sendiri masih menjalani perawatan di RSUD Kota Malang sejak dua pekan lalu.
“Awal, ayahnya yang ngedrop, dites lalu semuanya kena setelah itu semua isolasi mandiri, selang lima hari, ayah ibunya masuk RSUD,” beber Pudjo.
Malangnya, istri SB sudah meninggal dunia pada Jumat (17/7) lalu. Sementara SB disebut sudah mulai membaik. “Istrinya sudah meninggal,” singkatnya.
Pemerintah bukan berarti lepas tangan, buktinya pemantauan dari Dinas Kesehatan masih terus memantau kondisinya. “Masih mantau terus, kadang datang ke rumah, kalau harian itu via Whatsapp,” ucap dia. Selain itu, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) memberikan bantuan juga berupa sembako. “Tadi pagi memberikan bantuan, sembako, tapi ditaruh di Posko PPKM Mikro karena mereka belum bisa masak, nanti kalau mau dibuat apa tinggal minta,” kata dia.
Kini, kesemuanya sedang menantikan kabar kesembuhan dari tiga anak tersebut. “Dua sudah enakan, yang satu masih belum. Oleh karenanya mereka belum boleh keluar,” pungkas dia.
Pewarta: Biyan Mudzaky