25.5 C
Jakarta
Wednesday, June 7, 2023

Kota Malang Memasuki Musim Ziarah Kubur

MALANG KOTA – Beberapa hari jelang Ramadan menjadi musim ziarah kubur. Kemarin (21/3), sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kota Malang dipadati peziarah. Di TPU Samaan misalnya, banyak didatangi warga yang melakukan ziarah kubur.

”Sebelum Ramadan, saya biasanya ke sini (TPU) sendiri. Baru waktu Lebaran bersama keluarga, karena istri saya juga nyekar ke makam orang tuanya,” kata Suyanto, salah satu peziarah di TPU Samaan.

Pria asal Tunjungsekar, Kota Malang ini menerangkan, hari-hari biasa juga kerap berziarah ke makam kakak dan ayahnya di TPU Samaan. Khususnya pada Jumat legi, dia sering mengirimkan doa.

Selain mengirim doa, Suyanto juga membersihkan makam keluarganya itu. ”Kebetulan makam kakak saya sudah ada sejak tahun 1988, sementara ayah tahun 1972. Kalau tidak dijaga ya bisa ditempati orang lain,” ungkap Anto.

Sementara itu, salah seorang penjaga makam di TPU Samaan Eka Rahmawati mengungkapkan, kunjungan ke TPU biasanya meningkat satu hari sebelum puasa dan Lebaran. Namun selama pandemi kunjungannya tidak begitu ramai.

Eka pun tetap melakukan pembersihan hingga perbaikan di banyak makam. Dia meneruskan bersih-bersih makam karena keluarganya juga berprofesi serupa. ”Kebetulan bapak saya juru kunci. Jadi saya meneruskan pekerjaan turun-temurun,” tandasnya. (mel/dan)

MALANG KOTA – Beberapa hari jelang Ramadan menjadi musim ziarah kubur. Kemarin (21/3), sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kota Malang dipadati peziarah. Di TPU Samaan misalnya, banyak didatangi warga yang melakukan ziarah kubur.

”Sebelum Ramadan, saya biasanya ke sini (TPU) sendiri. Baru waktu Lebaran bersama keluarga, karena istri saya juga nyekar ke makam orang tuanya,” kata Suyanto, salah satu peziarah di TPU Samaan.

Pria asal Tunjungsekar, Kota Malang ini menerangkan, hari-hari biasa juga kerap berziarah ke makam kakak dan ayahnya di TPU Samaan. Khususnya pada Jumat legi, dia sering mengirimkan doa.

Selain mengirim doa, Suyanto juga membersihkan makam keluarganya itu. ”Kebetulan makam kakak saya sudah ada sejak tahun 1988, sementara ayah tahun 1972. Kalau tidak dijaga ya bisa ditempati orang lain,” ungkap Anto.

Sementara itu, salah seorang penjaga makam di TPU Samaan Eka Rahmawati mengungkapkan, kunjungan ke TPU biasanya meningkat satu hari sebelum puasa dan Lebaran. Namun selama pandemi kunjungannya tidak begitu ramai.

Eka pun tetap melakukan pembersihan hingga perbaikan di banyak makam. Dia meneruskan bersih-bersih makam karena keluarganya juga berprofesi serupa. ”Kebetulan bapak saya juru kunci. Jadi saya meneruskan pekerjaan turun-temurun,” tandasnya. (mel/dan)

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru