MALANG KOTA – Banjir masih menjadi persoalan yang menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemkot Malang. Seperti halnya saat hujan lebat pada 14 Maret lalu, sebanyak 17 titik masih tergenang banjir dengan ketinggian air yang bervariasi. Penyebab banjir masih sama, yakni fungsi saluran drainase kurang optimal.
Sebenarnya, jumlah titik banjir menurut data Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang sudah berkurang. Dari 36 titik yang tercatat pada 2020 lalu, sudah dituntaskan sebanyak 30 titik.
”Artinya sudah 84 persen titik genangan berhasil kami tuntaskan pada tahun 2022,” Kepala Bidang Bina Marga DPUPRPKP Kota Malang Surya Adhi Nugraha, kemarin.
Jumlah itu naik jika dibanding sebelumnya masih menuntaskan 80 persen dari total titik banjir. Dengan demikian, masih ada enam titik tersisa yang harus dituntaskan. Dalam waktu dekat, DPUPRPKP akan meningkatkan kapasitas saluran drainase perkotaan di sejumlah titik.
Antara lain di Jalan Kanjuruhan, Jalan Semanggi Barat, dan Jalan Sekar Putih. Selain itu, ada pula saluran-saluran di Kecamatan Kedungkandang seperti di Jalan Satsui Tubun, Jalan S Supriadi juga di Jalan Raya Gadang.
”Dari seluruh kegiatan drainase, selain di titik-titik tersebut diharapkan setidaknya bisa mengurangi genangan yang ada,” tegasnya.
Pejabat eselon III B Pemkot Malang itu melanjutkan penuntasan genangan didasarkan atas sejumlah indikator. Misalnya saja, jumlah titik genangan dan waktu atau lama genangan untuk berkurang.
”Yang jelas bukan hanya saluran-saluran di enam titik itu saja. Namun titik-titik lainnya juga akan dilaksanakan secara bertahap,” imbuh dia.
Ditambahkan oleh Staf Seksi Drainase Bidang Bina Marga DPUPRPKP Kota Malang Yocky Agus Firmanda, saluran drainase yang kapasitasnya akan ditingkatkan tak hanya di enamt titik itu saja. Total, ada sebanyak 35 paket yang seharusnya tercantum di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
”Kami berharap seluruhnya bisa selesai lelang secepatnya. Sehingga paling tidak bulan April sudah ada pengerjaan,” sebut pria yang akrab disapa Yocky tersebut.
Yocky memberi contoh, seperti saluran drainase di Jalan Sekar Putih, Kelurahan Wonokoyo, saat hujan drainase tidak mampu menampung air. Sehingga menciptakan genangan. Untuk itu, di sana akan dipasang u-ditch dan box culvert. Namun, dimensi saluran di setiap titik beragam. (mel/adn)