Waketum PKB, Ida Fauziyah saat memberi sambutan di peluncuran Santrinet (Darmono / Radar Malang)
MALANG KOTA – Kegiatan belajar mengajar yang dialami santri selama pandemi Covid-19 masih menjadi masalah. Untuk mengakomodasi pembelajaran jarak jauh (PJJ), Wakil Ketua Umum DPP PKB Bidang Kesra dan Perekonomian Ida Fauziyah meluncurkan platform digital bernama Santrinet.
Saat menghadiri peringatan Hari Santri di Ponpes Sabilur Rosyad Kamis (22/10), Ida menjelaskan, tujuan utama dari platform ini yakni sebegai media pembelajaran santri saat PJJ.
”Masa pandemi yang belum tentu kapan berakhir mengharuskan kami meuncurkan sebuah platform yang mampu mengakomodasi santri maupun guru,” kata Ida yang juga menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan RI.
Dia menambahkan, Santrinet memiliki perbedaan dengan platform pendidikan lainnya. Salah satunya adalah fitur Maktabah yang dapat digunakan santri mengupload dokumen hasil belajarnya. Tidak hanya itu, pada aplikasi juga terdapat fitur majelis sorogan yang dapat menggantikan materi tatap muka.
Peluncuran platform tersebut mendapat antusias tinggi dari KH Marzuqi Mustamar, pimpinan Ponpes Sabilur Rosyad. Dia mengaku senang jika santri dapat terwadahi belajarnya saat pandemi.
”Alhamdulillah, santri tidak lagi bingung belajar saat pandemi dan pengajar dapat menggunakannya dengan mudah,” katanya.
Pewarta: Aditya Novrian
MALANG KOTA – Kegiatan belajar mengajar yang dialami santri selama pandemi Covid-19 masih menjadi masalah. Untuk mengakomodasi pembelajaran jarak jauh (PJJ), Wakil Ketua Umum DPP PKB Bidang Kesra dan Perekonomian Ida Fauziyah meluncurkan platform digital bernama Santrinet.
Saat menghadiri peringatan Hari Santri di Ponpes Sabilur Rosyad Kamis (22/10), Ida menjelaskan, tujuan utama dari platform ini yakni sebegai media pembelajaran santri saat PJJ.
”Masa pandemi yang belum tentu kapan berakhir mengharuskan kami meuncurkan sebuah platform yang mampu mengakomodasi santri maupun guru,” kata Ida yang juga menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan RI.
Dia menambahkan, Santrinet memiliki perbedaan dengan platform pendidikan lainnya. Salah satunya adalah fitur Maktabah yang dapat digunakan santri mengupload dokumen hasil belajarnya. Tidak hanya itu, pada aplikasi juga terdapat fitur majelis sorogan yang dapat menggantikan materi tatap muka.
Peluncuran platform tersebut mendapat antusias tinggi dari KH Marzuqi Mustamar, pimpinan Ponpes Sabilur Rosyad. Dia mengaku senang jika santri dapat terwadahi belajarnya saat pandemi.
”Alhamdulillah, santri tidak lagi bingung belajar saat pandemi dan pengajar dapat menggunakannya dengan mudah,” katanya.