MALANG KOTA – Realisasi Perumda Tugu Tirta (PDAM Kota Malang) untuk menyediakan kemandirian air baku segera terwujud. Air baku yang diambil dari Sungai Bango itu segera dipasang instalasi pengolahan air (IPA) atau water treatment plan (WTP) dalam waktu dekat.
Tak tanggung-tanggung, upaya yang menggandeng Perum Jasa Tirta (PJT) I itu memakan anggaran yang cukup besar. Untuk pembangunan tahap pertama saja, anggaran yang dibutuhkan mencapai puluhan miliaran rupiah.
”Tahap pertama ini kami anggarkan sampai Rp 77 miliar, dananya 100 persen kami yang men-cover,” kata Plt Direktur PJT 1 Milfan Rantawi, kemarin.
Anggaran tersebut masih digunakan untuk pembangunan tahap pertama. Nantinya, masih ada dua tahap lagi yang akan dibangun oleh PJT I.
Untuk pembangunan IPA tahap pertama itu, Milfan menarget akhir Desember bisa digunakan untuk melayani pelanggan air Tugu Tirta. Sebab, kapasitas air yang akan mengalir ke ribuan pelanggan cukup besar. Yakni mencapai 200 liter per detik.
Jumlah itu masih terbilang kecil, sebab jika pembangunan IPA tahap dua dan tiga selesai, maka kapasitas air bisa mencapai 500 liter per detik.
”Nanti targetnya bisa sebesar itu (500 liter per detik) karena lahan yang dipakai mencapai 14.849 meter persegi,” beber Milfan.
Kini pihaknya masih mengebut proses lelang tender dalam pemasangan IPA.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pengawas Perumda Tugu Tirta Kota Malang Handi Priyanto mengatakan, percepatan kemandirian air baku sudah mulai terlaksana.
”Setelah lelang akan kami lakukan percepatan. Kalau sesuai target pada Agustus 2023 sudah bisa terpasang,” tegas Handi.
Pihaknya bahkan sudah melakukan survei ke lokasi terkait air sungai yang akan diolah. Menurut Handi, kualitas air Sungai Bango cukup baik tanpa proses penjernihan yang ketat. (mel/adn)