25.5 C
Jakarta
Wednesday, June 7, 2023

Ramadan, Penjualan Batik Khas Malang Meningkat 40 Persen

 

MALANG KOTA – Memasuki Ramadan, pedagang batik kebanjiran pesanan. Setidaknya, hal itu dirasakan oleh pemilik Wisnu Batik, Dwi Setyorini. Penjualan batik khas Kota Malang tersebut meningkat 40 persen di awal Ramadan ini.

Selain momen Lebaran, tahun ajaran baru yang sudah dekat juga membuat pesanan batik di tempatnya semakin banyak. “Beberapa buat souvenir dan seragam Lebaran. Tapi ada juga yang buat seragam sekolah, karena ini juga menjelang ajaran baru,” tutur Dwi setyorini, pemilik Wisnu Batik di Jalan Cakalang, Kelurahan Polowijen, Blimbing itu.

Dia menerangkan, batik miliknya memiliki ciri khas, yakni motif bapang. Untuk diketahui, bapang merupakan salah satu tokoh topeng Malangan.

Satu helai kain batik karyanya dihargai Rp 200 ribu hingga Rp 600 ribu, tergantung kain dan motif yang diinginkan. “Hingga saat ini, saya sudah menerima sekitar 35 pesanan batik. Biasanya menjelang Lebaran akan bertambah lagi” ungkapnya.

Hal yang sama juga dialami oleh pemilik Batik Niati, Kusniati. Toko batik di Kelurahan Bunulrejo, Blimbing tersebut mengalami peningkatan penjualan hingga 30 persen. “Kebanyakan pesanan untuk seragam keluarga dan seragam kantor,” tuturnya.

Kebanyakan pelanggannya memesan motif tertentu. Tapi Kusniati akan tetap menambahkan ciri khas batik karyanya yakni motif air dan amawa bumi. Ciri tersebut membuat batik karyanya berbeda dari batik mana pun sehingga pelanggan tidak perlu khawatir ada yang menyamai miliknya.(dur/dan)

 

MALANG KOTA – Memasuki Ramadan, pedagang batik kebanjiran pesanan. Setidaknya, hal itu dirasakan oleh pemilik Wisnu Batik, Dwi Setyorini. Penjualan batik khas Kota Malang tersebut meningkat 40 persen di awal Ramadan ini.

Selain momen Lebaran, tahun ajaran baru yang sudah dekat juga membuat pesanan batik di tempatnya semakin banyak. “Beberapa buat souvenir dan seragam Lebaran. Tapi ada juga yang buat seragam sekolah, karena ini juga menjelang ajaran baru,” tutur Dwi setyorini, pemilik Wisnu Batik di Jalan Cakalang, Kelurahan Polowijen, Blimbing itu.

Dia menerangkan, batik miliknya memiliki ciri khas, yakni motif bapang. Untuk diketahui, bapang merupakan salah satu tokoh topeng Malangan.

Satu helai kain batik karyanya dihargai Rp 200 ribu hingga Rp 600 ribu, tergantung kain dan motif yang diinginkan. “Hingga saat ini, saya sudah menerima sekitar 35 pesanan batik. Biasanya menjelang Lebaran akan bertambah lagi” ungkapnya.

Hal yang sama juga dialami oleh pemilik Batik Niati, Kusniati. Toko batik di Kelurahan Bunulrejo, Blimbing tersebut mengalami peningkatan penjualan hingga 30 persen. “Kebanyakan pesanan untuk seragam keluarga dan seragam kantor,” tuturnya.

Kebanyakan pelanggannya memesan motif tertentu. Tapi Kusniati akan tetap menambahkan ciri khas batik karyanya yakni motif air dan amawa bumi. Ciri tersebut membuat batik karyanya berbeda dari batik mana pun sehingga pelanggan tidak perlu khawatir ada yang menyamai miliknya.(dur/dan)

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru