Tak kuat mempertahankan kesabaran selama beberapa tahun, Markonah, 32, warga Kecamatan Sukun, Kota Malang, akhirnya memilih bercerai dari suaminya, Markucel, 36. Pemicunya, dia sudah muak dan tak kuat lagi melihat penyakit suaminya yang suka “jajan” dan mabuk-mabukan kambuh lagi.
Sehari-hari, Markonah bekerja di sebuah showroom mobil. Meski nyambi kerja, dia cukup telaten dalam mengelola rumah tangga bersama suami yang dinikahi sejak Juni 2008.
”Di awal-awal, boleh dikatakan kami bahagia dengan dua orang anak, walau perekonomian kami biasa-biasa saja,” terang dia saat ditemui di Pengadilan Agama (PA) Kota Malang Senin lalu (5/10).
Situasi itu awalnya sangat disyukuri Markonah. ”Sebab, sejak saya kenal dia, saya tahunya dia memang suka main perempuan dan mabuk-mabukan,” imbuh Markonah.
Bahkan, pada usia satu tahun pernikahannya, penyakit Markucel itu mulai kambuh namun dia tetap bersabar. ”Ternyata sama teman-temannya masih begitu (suka jajan), biasanya sehabis pulang kerja,” bebernya.
Beberapa tahun bersabar dengan kebiasaan itu, Markonah akhirnya menyerah. Semua terjadi setelah dia mulai aktif mengecek handphone milik suaminya. ”Kambuh terus dianya. Saya cek handphone-nya ternyata dia sudah gonta-ganti cewek. Setelah itu, sikap saya ke dia juga berubah dan makin menjurus ke kasar,” kata Markonah.
Perselisihan keduanya akhirnya memuncak di akhir tahun 2019 lalu. Markonah yang tak betah akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah orang tuanya. Dia juga sudah mengajukan permohonan cerai ke PA Kota Malang. Biduk rumah tangganya pun diputus resmi bercerai pada Senin lalu (5/10).
Pewarta: Biyan Mudzaky Hanindito