21.4 C
Malang
Saturday, 25 March 2023

Sisilia, CEO Termuda BRI di Program Girls Take Over Kementerian BUMN

Jakarta – Siapa yang tak ingin menduduki profesi tertinggi di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)? Lewat program Girls Take Over yang dicanangkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, kesempatan untuk menjabat sebagai Direktur Utama atau CEO BRI berhasil dirasakan Sisilia. Gadis asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Direktur Utama BRI selama sehari.

Penunjukan tersebut bukan tanpa alasan. Di kampung halamannya, gadis 22 tahun itu memang memiliki latarbelakang yang membanggakan. Salah satu finalis Girls Take Over tersebut pernah menjadi educator dan Plt Kepala Sekolah Pendidikan Usia Dini yang membawahi empat kelas besar di sebuah Lembaga Pendidikan swasta di kota Kupang.

Sejak tahun 2015, Sisilia pun tergabung dalam komunitas di bidang pendidikan dan lingkungan. Program Girls Take over merupakan kampanye global yang diinisiasi oleh Plan International dan diselenggarakan serentak di 75 negara setiap tahun.

Kampanye tersebut digelar untuk memperingati Hari Anak Perempuan Internasional atau International Day of the Girls yang jatuh pada 11 Oktober.

Tahun ini, temanya adalah kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan di dunia kerja. Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Srikandi BUMN sejak 17 Agustus hingga Oktober 2021 untuk memperingati momentum tersebut.

Selain Sisilia, ada lima perempuan muda lainnya dari berbagai provinsi yang terpilih sebagai finalis untuk mengambil alih (takeover) kursi Menteri dan lima Dirut BUMN selama sehari melalui program Girls Take Over.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, program berskala internasional tersebut sejalan dengan upaya perseroan dalam mendukung kesetaraan gender. Menurutnya, Sisilia adalah cerminan perempuan muda Indonesia yang multitalenta. Sosoknya dapat menciptakan nilai untuk kemajuan masyarakat seperti halnya visi BRI.

Di BRI, lanjut Sunarso, penerapan kesetaraan gender dijamin dengan baik. Manajemen BRI berkomitmen untuk selalu menjaga agar dalam lingkungan kerja tidak terdapat diskriminasi dalam hal gender, suku, agama, serta ras.

“Kesempatan kerja dan pengembangan karir di BRI dilakukan dengan memperhatikan kompetensi setiap individu melalui metode yang terukur. Komitmen ini dapat dilihat dari perbandingan pekerja wanita dan pria di BRI,” ujarnya menegaskan.

Dukungan BRI terhadap kesetaraan gender terlihat pada komposisi pekerja BRI. Berdasarkan data pada akhir 2020, rata-rata komposisi untuk pekerja perempuan adalah mencapai 42,36 persen dan pria 57,64 persen.

Melalui dukungan terhadap kesetaraan gender, BRI juga ingin selalu sejalan dengan program Kementerian BUMN. Salah satunya yakni dengan keterwakilan perempuan di jajaran Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan satu level di bawah direksi BUMN sebesar 15 persen pada 2021 dan 25 persen pada 2023.

Pewarta: JPRM – Raoul Onley

 

Keywords: BRI, BBRI, PUPR, Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, FLPP, KPR Subsidi, BP Tapera.

 

Jakarta – Siapa yang tak ingin menduduki profesi tertinggi di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)? Lewat program Girls Take Over yang dicanangkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, kesempatan untuk menjabat sebagai Direktur Utama atau CEO BRI berhasil dirasakan Sisilia. Gadis asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir menjadi Direktur Utama BRI selama sehari.

Penunjukan tersebut bukan tanpa alasan. Di kampung halamannya, gadis 22 tahun itu memang memiliki latarbelakang yang membanggakan. Salah satu finalis Girls Take Over tersebut pernah menjadi educator dan Plt Kepala Sekolah Pendidikan Usia Dini yang membawahi empat kelas besar di sebuah Lembaga Pendidikan swasta di kota Kupang.

Sejak tahun 2015, Sisilia pun tergabung dalam komunitas di bidang pendidikan dan lingkungan. Program Girls Take over merupakan kampanye global yang diinisiasi oleh Plan International dan diselenggarakan serentak di 75 negara setiap tahun.

Kampanye tersebut digelar untuk memperingati Hari Anak Perempuan Internasional atau International Day of the Girls yang jatuh pada 11 Oktober.

Tahun ini, temanya adalah kesetaraan gender dan kepemimpinan perempuan di dunia kerja. Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Srikandi BUMN sejak 17 Agustus hingga Oktober 2021 untuk memperingati momentum tersebut.

Selain Sisilia, ada lima perempuan muda lainnya dari berbagai provinsi yang terpilih sebagai finalis untuk mengambil alih (takeover) kursi Menteri dan lima Dirut BUMN selama sehari melalui program Girls Take Over.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, program berskala internasional tersebut sejalan dengan upaya perseroan dalam mendukung kesetaraan gender. Menurutnya, Sisilia adalah cerminan perempuan muda Indonesia yang multitalenta. Sosoknya dapat menciptakan nilai untuk kemajuan masyarakat seperti halnya visi BRI.

Di BRI, lanjut Sunarso, penerapan kesetaraan gender dijamin dengan baik. Manajemen BRI berkomitmen untuk selalu menjaga agar dalam lingkungan kerja tidak terdapat diskriminasi dalam hal gender, suku, agama, serta ras.

“Kesempatan kerja dan pengembangan karir di BRI dilakukan dengan memperhatikan kompetensi setiap individu melalui metode yang terukur. Komitmen ini dapat dilihat dari perbandingan pekerja wanita dan pria di BRI,” ujarnya menegaskan.

Dukungan BRI terhadap kesetaraan gender terlihat pada komposisi pekerja BRI. Berdasarkan data pada akhir 2020, rata-rata komposisi untuk pekerja perempuan adalah mencapai 42,36 persen dan pria 57,64 persen.

Melalui dukungan terhadap kesetaraan gender, BRI juga ingin selalu sejalan dengan program Kementerian BUMN. Salah satunya yakni dengan keterwakilan perempuan di jajaran Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan satu level di bawah direksi BUMN sebesar 15 persen pada 2021 dan 25 persen pada 2023.

Pewarta: JPRM – Raoul Onley

 

Keywords: BRI, BBRI, PUPR, Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, FLPP, KPR Subsidi, BP Tapera.

 

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru