RADAR MALANG – Komika dan YouTuber Tretan Muslim mengunggah video dan foto situasi rumah sakit bagi pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG di Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) sisi Bangkalan.
Dalam postingan yang diunggah pada Sabtu (26/6) itu, tampak belasan pasien Covid-19 tidur di tenda sempit dan berkerumun.
Selain itu, terdapat beberapa pasien yang tidur di lorong tangga. Ia kemudian menandai beberapa forum komunikasi pemimpin daerah (forkopimda) Jawa Timur. Salah satunya, adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Inilah tempat karantina pasien OTG Covid daerah Madura, tepatnya Suramadu sisi Madura Bangkalan. Pasien tidur di tenda, tangga dan bahkan di teras juga sungguh tidak layak,” sebutnya.
“Tolong kepada @pemkabbangkalanprokopim dan mungkin minta bantuannya ibu @khofifah.ip semoga ini mendapat perhatian dan dikasih tempat lebih layak,” tulis Tretan dalam postingannya.
Menanggapi hal tersebut, dr Makhyan Jibril, juru bicara satgas Covid-19 Jawa Timur menjelaskan, foto dan kondisi yang diunggah Tretan terjadi ketika BPWS mengalami overload pasien. Sebab, 10 hari yang lalu, sempat terjadi penumpukan pasien dari pos penyekatan Surabaya-Madura.
“Dalam satu hari bisa ditemukan 100 lebih antigen positif yang harus di isolasi, nah kebetulan kapasitas BPWS waktu itu masih sekitar 200 an, jadi sementara waktu pasien berada di tenda,” jelas Jibril, sapaan akrabnya, pada Sabtu (26/6) sore.
Menanggapi hal tersebut, lanjut Jibril, akhirnya tim dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendatangkan bed isolasi yang dapat digunakan supaya bisa tidur lebih nyaman. Jibril mengakui bahwa kapasitas bed sudah ditambah menjadi 400 bed.
“Selain itu, disiapkan ruko untuk tempat isolasi tambahan dengan kapasitas maksimal 100 orang. Bed disiapkan dengan standar medis dan disediakan TV layar lebar dan olahraga outdoor supaya ada hiburan dan imun meningkat,” urai dia.
Dengan adanya tambahan bed ini, Jibril berharap pasien bisa dipisah dan dapat diisolasi dengan tenang. “Selain itu kebutuhan nutrisi dan gizi mereka terpenuhi karena selama ini tim yang mengelola adalah tim yang sudah berpengalaman di RS Darurat Lapangan Indrapura,” imbuh dia.
Meski demikian, Jibril mengakui bahwa tidak dipungkiri masih ada beberapa pasien yang lebih memilih tidur di bawah. Ada juga pasien yang sudah ditempatkan di satu bed, lalu pindah-pindah sendiri ke bed lain atau bahkan di lantai. “Hal ini butuh dukungan edukasi dari banyak pihak,” akunya.
Jibril mengaku berterima kasih pada Tretan Muslim dan juga dr Tirta, salah satu influencer yang mengunggah hal yang sama di akun instagramnya. Jibril juga mengunggah kondisi BPWS saat ini di akun Instagramnya.
Sumber: Jawa Pos Group