JAKARTA – Kesabaran Arema FC terhadap Carlos Fortes akhirnya terjawab. Keberhasilan striker 27 tahun itu dalam mencetak dua gol di laga terakhir membayar keraguan tim terhadap performa Fortes. Ketajaman Carlos Fortes yang ditunjukkan di pekan keenam BRI Liga 1 menjadi sesuatu yang spesial bagi manajemen dan pelatih Arema FC.
Di awal kedatangannya ke tim Singo Edan, pemain dengan tinggi 188 sentimeter itu juga disebut sebagai perjudian besar yang dilakukan klub. Sebab saat itu Fortes datang dengan catatan minor. Di klub sebelumnya, yakni Vilafranquense, dari 25 penampilannya di kompetisi, dia hanya mampu mencetak dua gol saja. Torehan gol itulah yang membuat dia sempat dipandang sebelah mata.
Pandangan sinis terus bermunculan pasca dia gagal membuat gol di empat pertandingan awal BRI Liga 1. Sampai-sampai label ‘mandul’ dan hanya buang-buang peluang disematkan kepada atacante asal Portugal tersebut. Pembuktian akhirnya bisa diberikan pemain kelahiran 1994 itu di pekan ke 5 Liga 1.
Kini penantian terhadap ketajaman Carlos Fortes seakan sirna. Pemain bernomor punggung 9 tersebut sudah membuktikan diri kalau dia bukan penyerang yang bisa dipandang sebelah mata. Tiga gol dari dua laga menjadi salah satu buktinya. Selain gol, dia juga mampu menjadi kreator serangan. Satu assist sudah ditorehkannya sejauh ini.
”Sejak awal saya katakan, setelah dianalisis dari satu dua nama, dia (Fortes) merupakan pemain yang paling tepat menjadi bagian tim ini (Arema FC),” jelas pelatih kepala Arema FC Eduardo Almeida. Ketika pemain berusia 27 tahun itu belum mencetak gol, dia mengaku terus percaya kalau pemain berdarah Cape Verde itu bakal berbuat sesuatu untuk tim.
Sebab, pada dasarnya Fortes mempunyai kemampuan khusus sebagai striker. Dia bisa bermain di banyak posisi penyerangan. Seperti membuka ruang, menusuk dari sayap, sampai membangun serangan. ”Sebagai pemain versatile (bisa bermain banyak posisi), itu membuatnya tidak hanya menunggu bola datang,” tambah Eduardo.
Lebih lanjut, Eduardo mengungkap kalau kepercayaan tidak hanya diberikan kepada Fortes saja. Tapi juga ke semua pemain di tim Singo Edan. ”Saya selalu percaya kepada mereka (para pemain Arema FC),” jelasnya. Karenanya saat mendapat hasil buruk, timnya terus bekerja keras dan mencoba bangkit.
Terpisah, moncernya Carlos Fortes dilihat sejumlah Aremania lantaran sang pemain kini mulai bisa mengerti atmosfer kompetisi di Indonesia. ”Pemain asing kalau menurut saya pribadi bagus. Cuman di awal-awal dulu adaptasinya memang belum maksimal,” jelas Aremania Embong Brantas Ibrohim Riqi Herdianto.
Akibatnya, pemain-pemain seperti Carlos Fortes belum menemukan golnya di empat pertandingan awal. Apabila bisa terus tampil layaknya melawan Persela Lamongan, Riqi yakin Fortes akan lebih banyak menyumbang gol. ”Lewat kemampuan dan fisiknya, dia bisa jadi ancaman untuk gawang lawan,” paparnya.
Dengan posturnya, Fortes juga kuat dengan duel-duel bola udara. Lewat visi bermainnya, dia juga bisa memberikan warna untuk lini penyerangan Arema FC. Kemampuannya memegang bola juga bisa berfungsi membongkar pertahanan lawan. Sementara itu, Presiden Klub Arema FC Gilang Widya Pramana berharap sang pemain bisa mempertahankan performanya. ”Semoga dia terus haus gol, menjadi striker pejuang dan petarung di lini depan,” jelasnya. (gp/by/rmc)