SOLO – Untuk bisa menaklukkan Persebaya Surabaya malam ini, skuad Arema FC harus bisa memanfaatkan peluang sekecil apapun. Tak hanya dari open play saja, namun juga bisa dari skema bola mati. Sebab pertandingan antara kedua tim diprediksi bakal ketat sejak menit-menit awal. Tim yang mampu menjaga konsentrasi dengan baik, plus mampu memanfaatkan semua peluang, berpotensi memetik tiga poin.
Pelatih Kepala Arema FC Eduardo Almeida cukup sadar dengan hal tersebut. ”Iya, kami harus punya kualitas terkait hal tersebut (membuat gol),” jelas pria asal Portugal itu. Pelatih yang mengantongi lisensi UEFA Pro itu juga menuturkan bila pihaknya sudah menyiapkan beberapa skema untuk mengeksekusi tendangan bebas.
”Kami selalu menciptakan situasi latihan untuk itu (pemain melakukan tendangan bebas, red),” papar Eduardo. Umumnya, saat menjalankan latihan tendangan bebas, pemain bisa mengulanginya sampai tiga kali. Ada dua skema yang terus ditempa pelatih. Pertama melakukan tendangan langsung ke gawang. Kedua dengan mengirimnya ke pemain yang ada di kotak penalti. Selain itu, para algojo penalti juga sudah diasah kemampuannya.
Saat ini, dalam 10 pertandingan terakhir, Arema FC sudah menciptakan 4 gol dari proses bola mati. Rinciannya yakni 1 dari titik penalti dan 3 berasal dari tendangan bebas. Torehan itu lebih baik dibandingkan tim Persebaya, yang lebih banyak menciptakan gol lewat skema open play.
Selain menyiapkan skema eksekusi bola mati, dia juga mengaku sudah menyiapkan antisipasi apabila timnya mendapatkan tekanan dari situasi tersebut. ”Kami harus siap dengan segala kondisi,” jelasnya.
Terpisah, Rizky Dwi Febrianto sendiri mengaku belum puas dengan gol tendangan bebasnya saat bersua Madura United. Dia bertekad untuk bisa melakukan hal tersebut di laga-laga selanjutnya. Termasuk di laga malam nanti melawan Persebaya Surabaya. ”Saya ingin terus membantu tim di pertandingan. Salah satunya dengan mencetak gol lewat tendangan bebas,” ungkapnya. Di setiap sesi latihan, dia mengaku terus mengasah kemampuannya mengeksekusi tendangan bebas.
”Iya, harus terus dilatih. Jangan sampai puas,” kata pesepakbola asal Jember tersebut. (gp/by/rmc)