26.2 C
Malang
Thursday, 23 March 2023

Daftar Keputusan Kontroversi Wasit Ginanjar Rahman Latief Bertambah

SLEMAN – Dendi Santoso tak bisa menyembunyikan emosinya di laga kemarin sore (15/3/2023). Dia terus memepet wasit Ginanjar Rahman Latief. Tiga penggawa Singo Edan lainnya juga melakukan hal serupa. Yakni Jhon Alfarizi, Jayus Hariono, dan Rizky Dwi Febrianto. Keempatnya sama-sama mempertanyakan keputusan kontroversial dari wasit di menit ke-66.

Keputusan itu lah yang berbuah penalti untuk Persis Solo, dan membuyarkan victory atau kemenangan Singo Edan. Keputusan memberi penalti untuk tim tuan rumah itu memang banyak mengundang tanda tanya. Pasalnya, terlihat tidak ada niatan dari Rizky Dwi Febrianto untuk menjatuhkan Samsul Arif, yang mencoba berakselerasi di dalam kotak penalti Arema FC.

Mohamad Kusnaeni, komentator pertandingan itu, ikut mempertanyakan keputusan dari wasit Ginanjar. Dalam siarannya, pria berusia 55 tahun itu menyebut bila keputusan menunjuk titik putih kurang tepat. ”Seharusnya bukan pelanggaran. Samsul Arif terlihat yang mendobrak masuk sebetulnya,” kata pria yang akrab disapa Bung Kus tersebut. Menurut dia, tidak terlihat kesengajaan dari Rizky Dwi untuk menghadang laju Samsul Arif.

Bek Arema FC Bayu Aji menyebut bila penalti itu merusak kerja keras rekan-rekannya. ”Semua telah bekerja keras, tapi pada pertengahan babak kedua ada keputusan dari wasit yang merugikan kami,” terang mantan pemain Persema Malang tersebut. Meski kecewa, Bayu tetap bersyukur dengan hasil tersebut. Sebab, timnya tetap bisa membawa pulang satu poin.

Pelatih Kepala Arema FC Joko Susilo tidak mau berkomentar banyak dengan penalti tersebut. Menurut dia, para pemain Singo Edan harus siap dengan segala dinamika yang terjadi di lapangan. Baik itu tekanan dari pemain ke-12, maupun keputusan dari wasit. ”Semua tahu penalti itu. Tapi, saya tidak mau berlarut dengan itu,” kata dia dalam konferensi pers usai laga.

Bila melihat track record wasit Ginanjar Rahman Latief, memang ada beberapa keputusannya yang mengundang tanya. Contohnya ketika dia memimpin laga antara Persebaya melawan Persik Kediri, 13 Desember 2022. Saat itu, keputusannya yang mengundang kontroversi yakni tidak memberikan hadiah penalti kepada Persebaya Surabaya. Padahal saat itu ada pemain Persebaya yang dilanggar kiper Persik Dikri Yusron.

Kontroversi berikutnya terjadi di laga Persija Jakarta vs Madura United, 17 September 2022. Ketika itu, dia meniup peluit panjang ketika pemain Madura United punya peluang untuk membuat gol ke gawang lawan yang sudah kosong.

Terpisah, mengenai pertandingan kemarin, Pelatih Persis Solo Leonardo Medina juga mengeluhkan kepemimpinan wasit. Menurut dia, ada beberapa keputusan dari wasit yang kurang tepat. ”Ada beberapa pelanggaran dari tim lawan yang harusnya mendapatkan kartu, tapi tidak mendapatkan hukuman selayaknya,” kata dia. (gp/by)

 

 

SLEMAN – Dendi Santoso tak bisa menyembunyikan emosinya di laga kemarin sore (15/3/2023). Dia terus memepet wasit Ginanjar Rahman Latief. Tiga penggawa Singo Edan lainnya juga melakukan hal serupa. Yakni Jhon Alfarizi, Jayus Hariono, dan Rizky Dwi Febrianto. Keempatnya sama-sama mempertanyakan keputusan kontroversial dari wasit di menit ke-66.

Keputusan itu lah yang berbuah penalti untuk Persis Solo, dan membuyarkan victory atau kemenangan Singo Edan. Keputusan memberi penalti untuk tim tuan rumah itu memang banyak mengundang tanda tanya. Pasalnya, terlihat tidak ada niatan dari Rizky Dwi Febrianto untuk menjatuhkan Samsul Arif, yang mencoba berakselerasi di dalam kotak penalti Arema FC.

Mohamad Kusnaeni, komentator pertandingan itu, ikut mempertanyakan keputusan dari wasit Ginanjar. Dalam siarannya, pria berusia 55 tahun itu menyebut bila keputusan menunjuk titik putih kurang tepat. ”Seharusnya bukan pelanggaran. Samsul Arif terlihat yang mendobrak masuk sebetulnya,” kata pria yang akrab disapa Bung Kus tersebut. Menurut dia, tidak terlihat kesengajaan dari Rizky Dwi untuk menghadang laju Samsul Arif.

Bek Arema FC Bayu Aji menyebut bila penalti itu merusak kerja keras rekan-rekannya. ”Semua telah bekerja keras, tapi pada pertengahan babak kedua ada keputusan dari wasit yang merugikan kami,” terang mantan pemain Persema Malang tersebut. Meski kecewa, Bayu tetap bersyukur dengan hasil tersebut. Sebab, timnya tetap bisa membawa pulang satu poin.

Pelatih Kepala Arema FC Joko Susilo tidak mau berkomentar banyak dengan penalti tersebut. Menurut dia, para pemain Singo Edan harus siap dengan segala dinamika yang terjadi di lapangan. Baik itu tekanan dari pemain ke-12, maupun keputusan dari wasit. ”Semua tahu penalti itu. Tapi, saya tidak mau berlarut dengan itu,” kata dia dalam konferensi pers usai laga.

Bila melihat track record wasit Ginanjar Rahman Latief, memang ada beberapa keputusannya yang mengundang tanya. Contohnya ketika dia memimpin laga antara Persebaya melawan Persik Kediri, 13 Desember 2022. Saat itu, keputusannya yang mengundang kontroversi yakni tidak memberikan hadiah penalti kepada Persebaya Surabaya. Padahal saat itu ada pemain Persebaya yang dilanggar kiper Persik Dikri Yusron.

Kontroversi berikutnya terjadi di laga Persija Jakarta vs Madura United, 17 September 2022. Ketika itu, dia meniup peluit panjang ketika pemain Madura United punya peluang untuk membuat gol ke gawang lawan yang sudah kosong.

Terpisah, mengenai pertandingan kemarin, Pelatih Persis Solo Leonardo Medina juga mengeluhkan kepemimpinan wasit. Menurut dia, ada beberapa keputusan dari wasit yang kurang tepat. ”Ada beberapa pelanggaran dari tim lawan yang harusnya mendapatkan kartu, tapi tidak mendapatkan hukuman selayaknya,” kata dia. (gp/by)

 

 

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru