KOTA BATU – KONI Kota Batu memasang target untuk bisa finish di urutan 10 besar di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur tahun 2022. Sebelumnya, dalam agenda Porprov 2019 lalu, kontingen Kota Batu hanya mampu finish di peringkat 20.
Untuk memenuhi misi itu, beberapa persiapan mulai dimatangkan. Salah satunya yakni menerapkan sport science kepada para atlet yang bakal berlaga di ajang olahraga multi cabang tersebut.
Mereka sudah menggandeng Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang (UM) untuk menerapkannya. Nantinya, para atlet akan melakukan serangkaian tes fisik untuk mengetahui kemampuan dan kekurangan mereka. Setiap cabang olahraga memiliki penilaian berbeda-beda.
”Sudah ada kriteria sesuai dengan cabor (cabang olahraga)-nya. Seperti contoh penilaian atlet cabor tinju tidak sama dengan atletik,” ujar Ketua Umum KONI Kota Batu Mahfud. Setelah dilakukan tes fisik, hasilnya akan disampaikan kepada para pelatih di masing-masing cabor. Laporan itu nantinya berguna untuk menyusun program latihan. ”Kami memandang sudah waktunya menggunakan pendekatan sport science ini,” imbuh Mahfud.
Dengan diberlakukannya sport science itu, KONI berharap raihan positif bisa ditorehkan atlet-atlet dari Kota Batu. Disinggung mengenai kendala yang dihadapi selama persiapan Porprov, Mahfud mengungkapkan satu masalah yang kerap dihadapi atlet dari cabor atletik. Yakni tidak adanya tempat latihan yang memadai. Pasalnya, Stadion Brantas yang biasanya digunakan untuk latihan harus ditutup sementara karena dipakai tempat relokasi pedagang pasar Batu.
”Atletik kadang harus latihan di luar, di sekitar Batu Panorama, masalahnya itu kan bukan lintasan hanya di jalan. Kalau atlet saya lihat masih semangat, cuman ya kami agak repot,” tuturnya. Ke depan, dia berharap ada kerja sama antara Pemkot Batu dan Pemkot Malang, agar atlet atletik bisa menumpang latihan di Stadion Gajayana. (cj7/by/rmc)