MALANG KOTA – Skema 4-4-2 yang diterapkan pelatih Arema FC Eduardo Almeida dalam beberapa pertandingan terakhir disebut-sebut paling ideal untuk saat ini. Sebab, skema tersebut mampu mengakomodir keunggulan beberapa pemain tim Singo Edan. Salah satunya yakni kecepatan barisan pemain sayap. Formasi itu juga membuat tim Singo Edan mempunyai pertahanan yang cukup solid.
General Manager (GM) Arema FC Ruddy Widodo menyebut bila formasi itu membuat sektor second line bisa memberi kontribusi lebih. ”4-4-2 membuat potensi pemain sayap yang dimiliki Arema FC lebih optimal, itu menurut pandanganku,” kata petinggi tim Singo Edan asal Madiun itu. Sebagaimana diketahui, para pemain sayap Arema FC kerap menjadi aktor lapangan hijau karena kecepatan dan skillnya.
Seperti Dendi Santoso, Feby Eka Putra, dan Ridwan Tawainella. Nama lain seperti Kushedya Hari Yudo juga bisa tampil di posisi itu. Selain hal tersebut, Ruddy juga melihat bila formasi 4-4-2 membuat pertahanan tim Singo Edan lebih kuat lagi. Hal tersebut terjadi lantaran pertahanan tim bisa disusun secara berlapis. Ada empat gelandang dan empat pemain belakang yang akan mengawal pergerakan pemain lawan.
”Contohnya ketika lawan PSM Makassar, pertahanan tim terbilang perfect meski kami tampil dengan 10 orang,” jelas Ruddy. Akibat hal tersebut, saat ini Arema FC menjadi salah satu tim yang jarang kemasukan gol. Dari tujuh laga yang sudah dijalani, mereka baru kemasukan 4 gol.
Lebih lanjut, Ruddy menyebutkan kalau saat ini tinggal bagaimana menyempurnakan formasi tersebut. ”Kalau permainan dari second line bisa berjalan dengan baik, saya yakin akan bagus untuk tim,” jelasnya.
Dengan formasi tersebut, kini Arema FC juga bisa bermain tanpa playmaker murni. (gp/by/rmc)