MALANG-Timnas Putri harus menunggu 33 tahun untuk bisa tampil di Piala Asia Women 2022. Setelah penantian panjang itu, skuad Garuda Pertiwi pun langsung merayakannya. Di antara mereka, ada dua pemain Arema FC Women yang turut memberi sumbangsih. Mereka adalah Sabrina Mutiara Firdaus dan Ade Mustika. Keduanya kini juga dipercaya masuk dalam skuad Piala Asia Women.
”Sepanjang karier sepak bolaku, membantu timnas lolos Piala Asia Putri saat ini adalah momen yang tidak terlupakan,” jelas Sabrina Mutiara kepada koran ini. Berangkat dari hal tersebut dia mengaku bakal berusaha ekstra keras untuk memberikan penampilan terbaik di Timnas Putri, Sebab, tampil di level internasional tersebut adalah momen langka.
Sabrina mulai melakukan pemusatan latihan bersama Garuda Pertiwi sejak Desember tahun lalu. Selama kurun waktu tersebut, dia dan 22 pemain timnas terus digembleng. Baik itu fisik, teknik, taktik, sampai mental. Dia juga menjalani beberapa kali uji coba. Baik melawan tim putri maupun putra.
Lebih lanjut, untuk Piala Asia Women 2022 ini, Sabrina mengaku turut membawa beberapa misi. Salah satu yang utama yakni ingin membawa Garuda Pertiwi tidak hanya berpartisipasi. Lebih jauh, dia juga ingin membantu tim pulang dengan prestasi. ”Targetnya tentu ingin juara. Tapi, sebelum itu ingin tampil maksimal dan berkontribusi,” tuturnya.
Harapan tersebut menjadi mimpi dara kelahiran 1999, karena sejak kali pertama gabung timnas beberapa tahun lalu, dia belum pernah mendapatkannya. Dia juga sadar bila target itu tak akan mudah dipenuhi. Sebab Timnas Putri bakal berduel dengan negara kuat seperti Australia, Thailand, dan Filipina. ”Itu menjadi motivasi saya,” imbuh eks pemain Bali United Putri itu.
Karier Sabrina di timnas sendiri sudah dimulai pada 2019 lalu. Dia awalnya bergabung dengan tim Garuda Pertiwi di Piala AFF Thailand. Setelah itu, di tahun yang sama Sabrina kembali tampil bersama timnas di ajang SEA Games. Lalu pada 2021 lalu, dia juga menjadi bagian tim merah putih di kualifikasi Piala Asia Putri 2022. Berbekal pengalaman itulah dia masuk dalam skuad yang dibawa ke India untuk Piala Asia Women.
Sebelum bisa pada titik tersebut, Sabrina mengaku sudah menggeluti dunia sepakbola sejak duduk bangku sekolah dasar (SD). Saat itu, dia terpaksa lebih sering bermain dengan pemain-pemain pria, karena sekolah sepakbola putri belum menjamur seperti sekarang. Meski begitu, dia menyebut bila itu membawa berkah baginya.
”Saat latihan di SSB Porma, dulu memang disengaja latihan bareng pemain pria. Tujuan agar fisik, mental, dan punya akurasi yang bagus,” kata mahasiswi Universitas Negeri Jogjakarta itu. Selain sepakbola di lapangan besar, Sabrina juga kerap turun di kompetisi futsal. Salah satunya tersaji di tahun 2020 lalu, saat dia bergabung dengan klub asal Balikpapan, Persiba Fimale FC. Pada tahun itu, Sabrina sukses menjadi juara Champions Women Pro Futsal.
Senada dengan Sabrina, Ade Mustika juga punya hasrat untuk membawa Timnas Putri berprestasi di Piala Asia. ”Harapannya tentu ingin maksimal. Sebab timnas sudah menunggu momen ini selama 33 tahun,” kata dia. Selama pemusatan latihan bersama timnas, dia selalu berusaha melahap program yang diberikan pelatih sebaik mungkin. ”Kami sudah melakukan persiapan dan itu jadi modal untuk tampil di kompetisi ini,” kata dia.
Selain hal tersebut, Ade juga mengaku sebelum ada pemusatan latihan bersama timnas, dia sempat terbang ke Jerman. Di sana dia berlatih selama sepekan bersama tim Bayern Munich (women). ”Walaupun tidak lama, tapi ada banyak hal yang saya pelajari selama trial di sana,” tuturnya.
Karier sepak bola Ade diawali dari daerah tempat dia lahir, di Desa Cendil, Kepulauan Bangka Belitung. Perkenalannya dengan sepakbola diawali dari hobinya berolahraga. Meski sempat menekuni bulutangkis, sejak dia berusia 12 tahun, sepak bola menjadi pilihannya. ”Dulu juga sempat mendalami taekwondo, voli, bulutangkis, dam sepak bola,” kata dia. Di cabang olahraga bulutangkis, dia sempat menjadi juara nasional. Tapi, olahraga itu dia tinggalkan setelah kerap bermain futsal di Jakarta. Nah, setelah itu sepak bola masuk ke kehidupannya. (gp/by)