22 C
Malang
Sunday, 4 June 2023

Arema FC Pilih Latihan Malam selama Bulan Ramadan

JAKARTA – Penyesuaian program tim bakal dilakukan Arema FC selama bulan Ramadan. Salah satunya yakni mengganti waktu latihan tim. Umumnya, latihan biasa digelar pagi dan sore hari. Namun di bulan Ramadan, latihan akan dilakukan pada malam hari.

Perubahan jam latihan itu dilakukan karena mayoritas penggawa Singo Edan beragama Islam. Tercatat, hanya ada lima dari 27 pemain yang non-muslim. Pelatih Kepala Arema FC Joko Susilo menyebut, latihan malam juga lebih ideal. Sebab, pada waktu tersebut para pemain sudah berbuka puasa.

Alhasil, energinya lebih ada. Beda dengan menggelar latihan sore, saat pemain masih berpuasa. ”Kami lihat para pemain akan lebih maksimal kalau berlatih di malam hari,” terang mantan Persik Kediri tersebut. Joko mengungkapkan kalau pada musim-musim sebelumnya juga melakukan hal serupa.

Contohnya pada musim 2017 dan 2018 lalu. Namun, dalam perjalanannya, mereka juga sempat menggelar latihan sore hari di bulan Ramadan. Itu terjadi pada Liga 1 2019. Lebih lanjut, latihan malam juga ditujukan untuk menyiasati pertandingan. Seperti diketahui, pada saat bulan suci nanti, semua laga akan dihelat pada malam hari.

”Iya, kami berlatih di jam tersebut juga bagian dari adaptasi waktu pertandingan,” kata pelatih berlisensi AFC Pro itu. Sebagai informasi, di bulan Ramadan ada enam pertandingan yang harus dilakoni Arema FC. Kick-off pertandingan akan dimulai pada pukul 20.30 WIB.

Joko berharap pemain tidak cengeng dengan kondisi yang berbeda saat Ramadan. Baginya tim harus menjalani dengan sebaik mungkin persiapan. Dan meski menyiapkan ancang-ancang latihan malam, Joko mengakui kalau program tersebut juga tidak gampang dijalankan. Sebab, timnya terhalang dengan tempat latihan.

”Benar, kami masih kesulitan mencari lapangan untuk latihan malam,” ucap pelatih asal Cepu, Jawa Tengah tersebut. Sampai kemarin, lokasi latihan masih menjadi bahan diskusi elemen tim. Berangkat dari itu, latihan sore akan menjadi plan B tim apabila tidak mendapat tempat latihan.

Terpisah, para pemain Arema FC tidak mempermasalahkan jam latihan. ”Saya pikir bukan masalah berlatih malam atau sore. Sebelumnya juga seperti itu,” terang gelandang Arema FC Gian Zola. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah bersiap semaksimal mungkin. Sebab, ke depan pertandingan-pertandingan timnya tidak gampang.

”Harus terus bekerja keras untuk bisa melanjutkan hasil pada laga sebelumnya,” terangnya. Zola sendiri percaya kalau pemain lain juga akan berjuang untuk tim, apa pun kondisinya. (gp/by)

 

 

JAKARTA – Penyesuaian program tim bakal dilakukan Arema FC selama bulan Ramadan. Salah satunya yakni mengganti waktu latihan tim. Umumnya, latihan biasa digelar pagi dan sore hari. Namun di bulan Ramadan, latihan akan dilakukan pada malam hari.

Perubahan jam latihan itu dilakukan karena mayoritas penggawa Singo Edan beragama Islam. Tercatat, hanya ada lima dari 27 pemain yang non-muslim. Pelatih Kepala Arema FC Joko Susilo menyebut, latihan malam juga lebih ideal. Sebab, pada waktu tersebut para pemain sudah berbuka puasa.

Alhasil, energinya lebih ada. Beda dengan menggelar latihan sore, saat pemain masih berpuasa. ”Kami lihat para pemain akan lebih maksimal kalau berlatih di malam hari,” terang mantan Persik Kediri tersebut. Joko mengungkapkan kalau pada musim-musim sebelumnya juga melakukan hal serupa.

Contohnya pada musim 2017 dan 2018 lalu. Namun, dalam perjalanannya, mereka juga sempat menggelar latihan sore hari di bulan Ramadan. Itu terjadi pada Liga 1 2019. Lebih lanjut, latihan malam juga ditujukan untuk menyiasati pertandingan. Seperti diketahui, pada saat bulan suci nanti, semua laga akan dihelat pada malam hari.

”Iya, kami berlatih di jam tersebut juga bagian dari adaptasi waktu pertandingan,” kata pelatih berlisensi AFC Pro itu. Sebagai informasi, di bulan Ramadan ada enam pertandingan yang harus dilakoni Arema FC. Kick-off pertandingan akan dimulai pada pukul 20.30 WIB.

Joko berharap pemain tidak cengeng dengan kondisi yang berbeda saat Ramadan. Baginya tim harus menjalani dengan sebaik mungkin persiapan. Dan meski menyiapkan ancang-ancang latihan malam, Joko mengakui kalau program tersebut juga tidak gampang dijalankan. Sebab, timnya terhalang dengan tempat latihan.

”Benar, kami masih kesulitan mencari lapangan untuk latihan malam,” ucap pelatih asal Cepu, Jawa Tengah tersebut. Sampai kemarin, lokasi latihan masih menjadi bahan diskusi elemen tim. Berangkat dari itu, latihan sore akan menjadi plan B tim apabila tidak mendapat tempat latihan.

Terpisah, para pemain Arema FC tidak mempermasalahkan jam latihan. ”Saya pikir bukan masalah berlatih malam atau sore. Sebelumnya juga seperti itu,” terang gelandang Arema FC Gian Zola. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah bersiap semaksimal mungkin. Sebab, ke depan pertandingan-pertandingan timnya tidak gampang.

”Harus terus bekerja keras untuk bisa melanjutkan hasil pada laga sebelumnya,” terangnya. Zola sendiri percaya kalau pemain lain juga akan berjuang untuk tim, apa pun kondisinya. (gp/by)

 

 

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru