21.8 C
Malang
Saturday, 25 March 2023

Carlos Fortes dan Bayangan ‘Kutukan’ Nomor Punggung 9 di Arema FC

MALANG KOTA – Ada cerita kurang mengenakkan bagi pemain bernomor punggung 9 di tim Arema FC yang kini dikenakan penyerang anyar Carlos Fortes. Pada beberapa tahun terakhir, pemain yang menggunakan nomor punggung itu kerap tampil kurang maksimal.

Contohnya adalah Gustavo Giron. Pemain berpaspor Australia yang bergabung di Arema FC tahun 2016 itu gagal bersinar di kompetisi sepak bola nasional. Pemain yang kini berusia 35 tahun itu hanya mampu mencetak 2 gol saja untuk Arema FC. Akibatnya, dia hanya 9 kali dipercaya turun bermain. Sebelum gabung Arema FC, sejatinya dia merupakan top skor di kompetisi sepak bola Australia.

Selain sosok Giron, juga ada nama Ahmad Nur Hardianto dan Robert Lima Guimaraes. Keduanya juga kurang bertaji kala mengenakan nomor punggung 9. Torehan gol mereka terbilang tidak sesuai dengan ekspektasi yang diinginkan dari seorang striker.

Dengan dasar itu, muncullah ‘mitos’ tentang kutukan nomor 9 di tim Singo Edan. Kini, torehan striker-striker terdahulu itu juga dikaitkan dengan Carlos Fortes. Menanggapi itu, pelatih kepala Eduardo Almeida mengaku tetap optimistis jika sang pemain bisa bertaji. Ia juga yakin kemampuan yang dimiliki pesepakbola kelahiran 1994 itu bisa membantu Tim Singo Edan berprestasi di kompetisi Liga 1. “Seorang penyerang tidak hanya harus mencetak gol. Yang terpenting dia bisa membantu tim ini untuk menang,” kata Eduardo.

Terkait mitos nomor punggung 9 yang dikenakan Fortes, Eduardo juga tak mau ambil pusing. Baginya mitos nomor punggung atau Stadion Manahan Solo tidak ada kaitannya dengan sepak bola. “Sekarang dengan dulu pasti berbeda. Karenanya, saya tidak percaya akan hal itu (mitos),” kata dia. Apabila ada hasil kurang bagus, atau pemain tidak bersinar, pria asal Portugal itu menyebut ada sesuatu yang harus diperbaiki dan ditingkatkan.

Ditambahkan juru taktik 43 tahun itu, asalkan pemain mau untuk kerja keras dan disiplin, maka prestasi di jagat sepak bola bukan hal mustahil untuk didapatkan. Dia mencontohkan Portugal ketika menjuarai ajang EURO 2016 lalu. Dijelaskannya, prestasi tersebut bukan hanya didapatkan karena mitos atau keberuntungan saja. Namun karena usaha, semangat, dan tekad yang disematkan seluruh anggota tim. “Jadi Fortes dan para pemain lain akan membantu tim ini meraih hasil terbaik. Meski dengan nomor punggung apapun,” kata Eks Juru Taktik Semen Padang itu.

Eduardo Almeida sendiri berharap semua pemain asing bisa dalam kondisi bagus sebelum Liga 1 bergulir.
Terpisah, Carlos Fortes mengaku siap untuk membuat pembuktian di kompetisi mendatang. Menurutnya, tidak ada alasan khusus kenapa dia mengenakan nomor punggung 9 di tim Arema FC. Ia memilihnya karena di klub sebelumnya ia juga mengenakannya. “Tentu pada kompetisi mendatang saya ingin membayar kepercayaan yang telah diberikan (kepada saya),” kata Fortes.

Ia juga mengaku tak punya target khusus soal torehan gol di kompetisi Liga 1 mendatang. Disebutnya, akan sangat bagus apabila di setiap pertandingan dia berkontribusi gol, assist atau kemenangan tim. “Aku akan bekerja keras untuk itu (membuat gol) dan membawa Arema menang,” jelasnya. Saat ini sang-pemain terus berupaya meningkatkan kondisi fisiknya. Ia juga berupaya adaptasi dengan suasana baru di Indonesia. (rmc/gp/by)

MALANG KOTA – Ada cerita kurang mengenakkan bagi pemain bernomor punggung 9 di tim Arema FC yang kini dikenakan penyerang anyar Carlos Fortes. Pada beberapa tahun terakhir, pemain yang menggunakan nomor punggung itu kerap tampil kurang maksimal.

Contohnya adalah Gustavo Giron. Pemain berpaspor Australia yang bergabung di Arema FC tahun 2016 itu gagal bersinar di kompetisi sepak bola nasional. Pemain yang kini berusia 35 tahun itu hanya mampu mencetak 2 gol saja untuk Arema FC. Akibatnya, dia hanya 9 kali dipercaya turun bermain. Sebelum gabung Arema FC, sejatinya dia merupakan top skor di kompetisi sepak bola Australia.

Selain sosok Giron, juga ada nama Ahmad Nur Hardianto dan Robert Lima Guimaraes. Keduanya juga kurang bertaji kala mengenakan nomor punggung 9. Torehan gol mereka terbilang tidak sesuai dengan ekspektasi yang diinginkan dari seorang striker.

Dengan dasar itu, muncullah ‘mitos’ tentang kutukan nomor 9 di tim Singo Edan. Kini, torehan striker-striker terdahulu itu juga dikaitkan dengan Carlos Fortes. Menanggapi itu, pelatih kepala Eduardo Almeida mengaku tetap optimistis jika sang pemain bisa bertaji. Ia juga yakin kemampuan yang dimiliki pesepakbola kelahiran 1994 itu bisa membantu Tim Singo Edan berprestasi di kompetisi Liga 1. “Seorang penyerang tidak hanya harus mencetak gol. Yang terpenting dia bisa membantu tim ini untuk menang,” kata Eduardo.

Terkait mitos nomor punggung 9 yang dikenakan Fortes, Eduardo juga tak mau ambil pusing. Baginya mitos nomor punggung atau Stadion Manahan Solo tidak ada kaitannya dengan sepak bola. “Sekarang dengan dulu pasti berbeda. Karenanya, saya tidak percaya akan hal itu (mitos),” kata dia. Apabila ada hasil kurang bagus, atau pemain tidak bersinar, pria asal Portugal itu menyebut ada sesuatu yang harus diperbaiki dan ditingkatkan.

Ditambahkan juru taktik 43 tahun itu, asalkan pemain mau untuk kerja keras dan disiplin, maka prestasi di jagat sepak bola bukan hal mustahil untuk didapatkan. Dia mencontohkan Portugal ketika menjuarai ajang EURO 2016 lalu. Dijelaskannya, prestasi tersebut bukan hanya didapatkan karena mitos atau keberuntungan saja. Namun karena usaha, semangat, dan tekad yang disematkan seluruh anggota tim. “Jadi Fortes dan para pemain lain akan membantu tim ini meraih hasil terbaik. Meski dengan nomor punggung apapun,” kata Eks Juru Taktik Semen Padang itu.

Eduardo Almeida sendiri berharap semua pemain asing bisa dalam kondisi bagus sebelum Liga 1 bergulir.
Terpisah, Carlos Fortes mengaku siap untuk membuat pembuktian di kompetisi mendatang. Menurutnya, tidak ada alasan khusus kenapa dia mengenakan nomor punggung 9 di tim Arema FC. Ia memilihnya karena di klub sebelumnya ia juga mengenakannya. “Tentu pada kompetisi mendatang saya ingin membayar kepercayaan yang telah diberikan (kepada saya),” kata Fortes.

Ia juga mengaku tak punya target khusus soal torehan gol di kompetisi Liga 1 mendatang. Disebutnya, akan sangat bagus apabila di setiap pertandingan dia berkontribusi gol, assist atau kemenangan tim. “Aku akan bekerja keras untuk itu (membuat gol) dan membawa Arema menang,” jelasnya. Saat ini sang-pemain terus berupaya meningkatkan kondisi fisiknya. Ia juga berupaya adaptasi dengan suasana baru di Indonesia. (rmc/gp/by)

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru