21.3 C
Malang
Monday, 5 June 2023

11 Arek Malang Dipastikan Masuk Skuad Singo Edan

MALANG KOTA – Bergabungnya penjaga gawang Dicky Agung Setiawan Selasa lalu (23/5) membuat aroma Arek Malang semakin kental di skuad Singo Edan musim depan. Terlebih, sebelumnya ada penyerang Gufroni Al Ma’ruf yang memastikan pulang kampung.

Tercatat, saat ini ada 11 pemain asli Malang yang berada di Tim Singo Edan. Pemain-pemain itu mengisi pos di semua lini. Mulai dari pos bawah mistar, tengah, sampai ujung tombak. Untuk usia, ada yang masih muda. Ada juga yang masuk kategori senior, seperti Jhon Alfarizi dan Dendi Santoso.

Mengenai komposisi skuad yang ada saat ini, pelatih Joko Susilo mengaku tidak hanya melihat asal daerah sang pemain saja. ”Pertimbangan kami mendatangkan pemain baru itu ada dua. Pertama menyesuaikan kebutuhan tim. Selanjutnya melihat kualitas pemain,” kata dia.

Karena itu, dia menyebut bila bergabungnya Gufroni dan Dicky sudah sesuai dengan skema tim pelatih. Selain itu, keduanya juga dinilai mampu mengisi pos lini depan dan penjaga gawang. Gethuk, sapaan karibnya menyebut kalau persaingan pada kompetisi musim depan bakal lebih ketat. Alhasil, pemain yang didatangkan harus memenuhi syarat kualitas atau standar tim.

Sebagai informasi, sebelum dikontrak, Dicky sudah latihan bersama Arema FC selama dua pekan. Sedangkan, Gufroni sudah sepekan gabung latihan. Pada musim sebelumnya, Dicky memperkuat Deltras FC Sidoarjo. Sementara Gufroni bermain untuk Dewa United. Gethuk tidak menampik bila usaha mengumpulkan Arek-Arek Malang juga menjadi bagian dari upaya mengembalikan karakter Malangan. ”Karena gaya bermain seperti itu sudah menjadi kultur di sini (sepak bola Malang, red),” ucapnya.

Di tempat terpisah, Dicky menyebut kalau bergabung dengan Arema FC menjadi sesuatu yang spesial untuknya. Itu menjadi loncatan karier untuk pemain asal Kecamatan Dampit tersebut. ”Alasan bergabung ya karena menimbang pengalaman dan jam terbang. Karena sebelumnya main di Liga 2,” ucapnya.

Selain itu, dorongan bergabung dengan Arema FC juga muncul karena keinginannya berprestasi untuk daerah asal. ”Semua pemain sepak bola Malang pastinya ingin bermain di sini (Arema),” imbuh dia.

Sementara itu, Gufroni menyebut bila kesempatan bergabung dengan Arema FC untuk Liga 1 musim depan menjadi hal yang dia syukuri. ”Bermain di sini menjadi motivasi besar untuk saya, karena saya pemain Malang asli,” terang pemain kelahiran 19 Juli 1998 tersebut.

Selain itu, Roni juga sudah menantikan momen tersebut. Sebab, sebagai pemain asli Bumi Arema, ada sebuah kebanggaan apabila bisa berkostum Singo Edan. Karena itu, dia siap memberikan 100 persen kemampuan untuk klub. ”Saya ingin memberikan kontribusi dan tampil maksimal di setiap pertandingan,” tuturnya. (gp/by)

 

MALANG KOTA – Bergabungnya penjaga gawang Dicky Agung Setiawan Selasa lalu (23/5) membuat aroma Arek Malang semakin kental di skuad Singo Edan musim depan. Terlebih, sebelumnya ada penyerang Gufroni Al Ma’ruf yang memastikan pulang kampung.

Tercatat, saat ini ada 11 pemain asli Malang yang berada di Tim Singo Edan. Pemain-pemain itu mengisi pos di semua lini. Mulai dari pos bawah mistar, tengah, sampai ujung tombak. Untuk usia, ada yang masih muda. Ada juga yang masuk kategori senior, seperti Jhon Alfarizi dan Dendi Santoso.

Mengenai komposisi skuad yang ada saat ini, pelatih Joko Susilo mengaku tidak hanya melihat asal daerah sang pemain saja. ”Pertimbangan kami mendatangkan pemain baru itu ada dua. Pertama menyesuaikan kebutuhan tim. Selanjutnya melihat kualitas pemain,” kata dia.

Karena itu, dia menyebut bila bergabungnya Gufroni dan Dicky sudah sesuai dengan skema tim pelatih. Selain itu, keduanya juga dinilai mampu mengisi pos lini depan dan penjaga gawang. Gethuk, sapaan karibnya menyebut kalau persaingan pada kompetisi musim depan bakal lebih ketat. Alhasil, pemain yang didatangkan harus memenuhi syarat kualitas atau standar tim.

Sebagai informasi, sebelum dikontrak, Dicky sudah latihan bersama Arema FC selama dua pekan. Sedangkan, Gufroni sudah sepekan gabung latihan. Pada musim sebelumnya, Dicky memperkuat Deltras FC Sidoarjo. Sementara Gufroni bermain untuk Dewa United. Gethuk tidak menampik bila usaha mengumpulkan Arek-Arek Malang juga menjadi bagian dari upaya mengembalikan karakter Malangan. ”Karena gaya bermain seperti itu sudah menjadi kultur di sini (sepak bola Malang, red),” ucapnya.

Di tempat terpisah, Dicky menyebut kalau bergabung dengan Arema FC menjadi sesuatu yang spesial untuknya. Itu menjadi loncatan karier untuk pemain asal Kecamatan Dampit tersebut. ”Alasan bergabung ya karena menimbang pengalaman dan jam terbang. Karena sebelumnya main di Liga 2,” ucapnya.

Selain itu, dorongan bergabung dengan Arema FC juga muncul karena keinginannya berprestasi untuk daerah asal. ”Semua pemain sepak bola Malang pastinya ingin bermain di sini (Arema),” imbuh dia.

Sementara itu, Gufroni menyebut bila kesempatan bergabung dengan Arema FC untuk Liga 1 musim depan menjadi hal yang dia syukuri. ”Bermain di sini menjadi motivasi besar untuk saya, karena saya pemain Malang asli,” terang pemain kelahiran 19 Juli 1998 tersebut.

Selain itu, Roni juga sudah menantikan momen tersebut. Sebab, sebagai pemain asli Bumi Arema, ada sebuah kebanggaan apabila bisa berkostum Singo Edan. Karena itu, dia siap memberikan 100 persen kemampuan untuk klub. ”Saya ingin memberikan kontribusi dan tampil maksimal di setiap pertandingan,” tuturnya. (gp/by)

 

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru