JAKARTA – Penggawa Arema FC wajib percaya diri saat berhadapan dengan Bali United malam hari ini, pukul 20.30 WIB. Satu alasannya karena lini belakang tim asal Bali sedang terseok.
Tim berjuluk Serdadu Tridatu tersebut datang ke Stadion PTIK, Jakarta tidak dengan performa terbaiknya. Statistik menunjukkan bila pertahanan Bali United menjadi salah satu yang terburuk di Liga 1.
Dalam 30 pertandingan yang telah dijalani, kesebelasan yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu sudah kemasukan 43 gol. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi di antara tim-tim di posisi enam besar.
Bali United juga cukup banyak kemasukan saat bermain tandang. Saat away, juara Liga 1 musim lalu itu telah kemasukan 24 gol.
Sedangkan, saat menjalani pertandingan home, gawang mereka sudah kemasukan 19 kali. Di kubu Arema FC, perlahan namun pasti, performa Dendi Santoso dkk terus membaik.
Khususnya di lini belakang. Dalam empat laga terakhir, Singo Edan baru kemasukan dua gol.
Baca Juga : Back to Back Menang Batal Terulang.
Dihadapkan pada fakta itu, Pelatih Kepala Arema FC Joko Susilo mengaku tidak merasa diuntungkan. Timnya dihadapkan dengan situasi tidak mudah.
Karena, waktu recovery hanya tersaji dua hari saja. ”Kendala kami hanya mempunyai persiapan yang minim,” kata Gethuk, sapaan karibnya, dalam konferensi pers.
Menurut dia, Abel Camara dkk hanya mempunyai waktu mempersiapkan taktik satu hari saja. Sebab, Sabtu lalu (25/3), tim memilih fokus pemulihan fisik atau recovery.
Selain itu, Joko juga menyebut bila Bali United tidak bisa dilihat dari lini belakangnya saja. Anak asuh Stefano Cugurra itu mempunyai kemampuan membuat gol yang bagus.
Dalam catatan Gethuk, Bali United sudah mencetak 60 gol dari 30 laga yang telah dijalani. ”Pada intinya kami harus bisa mengantisipasi semua dan siap dengan segala situasi,” terang mantan pemain Arema era Galatama tersebut.
Dia mengaku sudah menekankan kepada para pemain untuk bekerja keras. ”Bagaimana pun caranya, kami harus bisa mengambil poin,” tambahnya. (Bersambung ke halaman selanjutnya)