JAKARTA – Tim pelatih Arema FC punya beberapa pekerjaan rumah (PR) jelang laga melawan Persita Tangerang, Sabtu nanti (1/4/2023). Selain harus memikirkan recovery, Joko ”Gethuk” Susilo juga harus mencari formula baru di lini pertahanan. Itu setelah Sergio Silva dipastikan absen karena cedera.
Sebelumnya, duet Sergio dan Bagas kerap menjadi pilihan. Duet mereka sudah tampil 25 kali dalam 30 pertandingan Singo Edan di musim ini. Selama bermain bersama, Sergio dan Bagas Adi sukses menciptakan enam kali nirbobol. Jumlah tersebut menjadi tertinggi di antara duet center back lainnya.
Berangkat dari catatan itu, pemain yang mengisi posisi Sergio wajib tampil maksimal. Sadar terhadap kondisi tersebut, Pelatih Kepala Arema FC Joko Susilo mengaku terus mencari solusinya. Bersama tim pelatih lainnya, dia berusaha memikirkan langkah terbaik. ”Kami akan putar otak untuk itu. Karena untuk rotasi pilihannya tidak banyak,” kata pria asal Cepu, Jawa Tengah tersebut.
Baginya, posisi di lini belakang sangat penting. Seperti halnya posisi lain. Alhasil, strateginya perlu dipikirkan secara matang. Saat ini, opsi pemain yang murni bisa mengisi posisi center back ada empat nama. Mereka adalah Bagas Adi, Ikhfanul Alam, Bayu Aji, dan Joko Susilo.
Selain Bagas Adi, Joko Susilo menjadi nama yang cukup banyak tampil di posisi tersebut. Tercatat, dia sudah tampil lima kali. Salah satunya saat melawan Bali United, Senin lalu (27/3). Sedangkan pemain di posisi lain yang bisa tampil di jantung pertahanan ada empat nama. Mereka adalah Renshi Yamaguchi, Achmad Figo, Rizky Dwi Febrianto dan Jhon Alfarizi. Tapi, menggeser mereka buka tentu membawa risiko.
Secara umum, Gethuk berharap pemain yang dipercaya tampil bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya di lapangan. ”Harus tetap fight. Semoga ada kabar baik,” ucap mantan pelatih Persik Kediri itu.
Sementara itu, mengenai kesempatan bermain, para penggawa Singo Edan mengaku siap untuk diturunkan. Seperti disampaikan Achmad Figo. Bila mendapat kepercayaan turun, dia akan memanfaatkannya sebaik mungkin. ”Harus selalu siap. Momentum bermain tidak boleh dilewatkan,” tambahnya.
Meski begitu, dia enggan memikirkan peluangnya untuk bermain. Baginya, yang terpenting adalah menyiapkan diri sebaik mungkin. ”Yang terpenting fokus berlatih,” tambah pemain asal Malang itu.
Sementara itu, Ikhfanul Alam mengaku bila kesempatan bermain di laga sebelumnya menjadi pelajaran berarti. Dia ingin lebih baik bila dipercaya main lagi. ”Saya banyak introspeksi setelah laga sebelumnya. Semoga itu bisa menjadi bahan persiapan untuk menatap laga selanjutnya,” ucapnya. (gp/by)