27.7 C
Malang
Thursday, 30 March 2023

Agus Sunyoto

Jimat (24)

DUA PULUH EMPAT

Pikiran yang berkecamuk di benak saya ternyata makin mencekam kesadaran saya. Hal itu saya sadari setelah saya –yang diantar Kang Rajimin—memasuki kompleks RSUD. Entah apa yang saya alami saat itu, tiba-tiba saja saya melihat kerumunan orang-orang yang ada di RSUD seperti kerumunan makhluk-makhluk mengerikan. Saya lihat ada orang bertanduk tiga, bermata satu, berambut putih yang kasap seperti sapu ijuk, bertaring panjang mirip vampir, bermata menyala kehijauan, dan beragam bentuk mengerikan lainnya. Dan yang menggetarkan hati saya, kerumunan orang-orang itu saya dengar seperti mengeluarkan lolongan dan raungan serta jeritan melengking.

Peristiwa luar biasa yang saya alami selama beberapa saat di RSUD itu hampir saja membuat saya berteriak kaget dan mengambil langkah seribu. Namun tanpa saya sadari, secara tiba-tiba di benak saya melintas kelebatan bayangan keris Kiai Kanta Naga, cemeti Kiai Samandiman, dan batu loreng Kiai Poleng. Sedetik saya bagi tersadar dari suatu mimpi buruk. Saya berkesimpulan bahwa bayangan-bayangan tentang makhluk mengerikan itu hanya semacam ilusi akibat pengaruh jahat ketiga benda pusaka pemberian Bragalba itu. Dan bagaikan mendapat kekuatan dari dalam, saya kuatkan kesadaran diri saya untuk segera menghapus bayangan makhluk-makhluk mengerikan itu.

DUA PULUH EMPAT

Pikiran yang berkecamuk di benak saya ternyata makin mencekam kesadaran saya. Hal itu saya sadari setelah saya –yang diantar Kang Rajimin—memasuki kompleks RSUD. Entah apa yang saya alami saat itu, tiba-tiba saja saya melihat kerumunan orang-orang yang ada di RSUD seperti kerumunan makhluk-makhluk mengerikan. Saya lihat ada orang bertanduk tiga, bermata satu, berambut putih yang kasap seperti sapu ijuk, bertaring panjang mirip vampir, bermata menyala kehijauan, dan beragam bentuk mengerikan lainnya. Dan yang menggetarkan hati saya, kerumunan orang-orang itu saya dengar seperti mengeluarkan lolongan dan raungan serta jeritan melengking.

Peristiwa luar biasa yang saya alami selama beberapa saat di RSUD itu hampir saja membuat saya berteriak kaget dan mengambil langkah seribu. Namun tanpa saya sadari, secara tiba-tiba di benak saya melintas kelebatan bayangan keris Kiai Kanta Naga, cemeti Kiai Samandiman, dan batu loreng Kiai Poleng. Sedetik saya bagi tersadar dari suatu mimpi buruk. Saya berkesimpulan bahwa bayangan-bayangan tentang makhluk mengerikan itu hanya semacam ilusi akibat pengaruh jahat ketiga benda pusaka pemberian Bragalba itu. Dan bagaikan mendapat kekuatan dari dalam, saya kuatkan kesadaran diri saya untuk segera menghapus bayangan makhluk-makhluk mengerikan itu.

Previous article
Next article

Wajib Dibaca

Artikel Terbaru