“Di tengah pandemi ini, mau tidak mau madrasah harus siap menyelenggarakan proses pembelajaran tatap muka meski dilakukan secara terbatas dan bertahap,” ujar Ace Hasan seperti dilansir Jawa Pos.
Ace juga mengakui bahwa banyak kesulitan yang terjadi dalam masa pandemi ini. Bahkan setiap rapat dengan Menteri Agama, selalu dilakukan pembahasan agar pembelajaran jarak jauh (PJJ) lebih efektif.
“Tapi ternyata sulit menciptakan metodologi yang efektif pembelajaran secara daring, apalagi dalam model praktek, yang membutuhkan interaksi secara fisik antara guru dan peserta didik,” terang Ace.
Menurut Ace, dalam proses pembelajaran tatap muka di madrasah, ada tiga hal yang perlu jadi perhatian. Pertama, utamakan dulu vaksinasi siswa dan pengajar. Langkah ini dilakukan agar ada kekebalan kelompok di madrasah.
Kedua, semua pihak harus berkoordinasi dengan satgas Covid-19 setempat. Kalau daerah penularannya masih tinggi jangan dilakukan PTM. Ketiga, proses pembelajaran tatap muka harus mempertimbangkan ketersediaan atau kapasitas ruang belajar.
“Jadi, perlahan pembelajaran tatap muka terbatas di madrasah harus dimulai dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat. Saat PTM nanti, disiplin protokol 3M tetap harus ditaati yaitu menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker,” terangnya.
Sumber: Jawa Pos